Untuk pencinta daging, istilah daging berikut harus diketahui. Karena setiap daging memiliki karakteristik yang berbeda, mulai dari wagyu hingga kobe.
Mungkin sekilas daging sapi yang sering kita santap tidak memiliki perbedaan. Namun sebenarnya daging sapi memiliki perbedaan pada setiap jenisnya.
Karakteristik atau ciri khas pada setiap daging tersebut-lah yang menentukan kualitas dari daging sapi. Ada daging yang memiliki cita rasa empuk setelah diolah dan sangat juicy. Adapula yang berserat serta berlemak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Thrilllist (24/1), daging sapi memiliki jenis yang berbeda. Mulai dari wagyu yang terkenal akan kenikmatannya, lalu ada daging sapi jenis USDA Prime, hingga daging sapi 'grass-fed dan grass-finished'. Apa perbedaan jenis daging itu?
Baca Juga: Mengenal Wagyu, Jenis Daging Populer untuk Shabu-shabu
USDA Prime Beef
Foto: iStock
|
USDA Prime Beef merupakan jenis daging yang dikeluarkan oleh The United State Department of Agriculture. Daging jenis ini sebenarnya merujuk pada daging wagyu yang diimpor ke Amerika. Daging wagyu masuk ke Amerika dimulai tahun 1976.
Daging wagyu tersebut diberikan label oleh The United State Department of Agriculture sebanyak 8 tingkatan. Salah satunya adalah USDA Prime, dimana daging ini memiliki banyak sebaran lemak (marbling) di permukaannya.
Semakin banyak marbling yang tersebar di daging tersebut, maka kualitasnya semakin tinggi. Marbling pada daging tersebut merupakan lemak yang dapat menambah kenikmatan dari daging tersebut. Karena dapat menambahkan cita rasa, kelembutan, serta lebih juicy dan menghasilkan rasa steak yang sangat nikmat.
Wagyu
Foto: iStock
|
Daging jenis wagyu ini berasal dari Jepang, seperti namanya 'wagyu' yang memiliki arti yaitu daging sapi dalam bahasa Jepang. Daging wagyu ini diartikan sebagai daging yang secara genetik memiliki semburat marbling lebih banyak dari daging sapi lainnya.
Wagyu yang sangat terkenal dengan kenikmatannya ini memiliki cita rasa yang sangat lembut bahkan banyak yang menyebutkan jika daging ini memiliki cita rasa lumer dimulut. Karena kandungan jusnya yang sangat banyak. Kualitas yang tinggi ini setara dengan harganya yang selangit.
Jelas saja karena untuk menghasilkan wagyu, cara perawatan dari sapi pun sangat diperhatikan. Sapi-sapi di Jepang tersebut setiap harinya diberikan makanan spesial, diajak jalan-jalan untuk melihat pemandangan yang indah, dilakukan treatment sebelum pemotongan agar sapi tidak stress, dan lainnya.
Kini daging sapi wagyu telah banyak diekspor ke negara lainnya. Jadi Anda tak hanya dapat menikmatinya di Jepang saja. Daging jenis wagyu yang diekspor ke negara-negara lain adalah jenis daging sapi dengan dua nilai tertinggi yaitu A4 dan A5.
Kobe Beef
Foto: iStock
|
Banyak yang bingung dengan perbedaan daging wagyu dan kobe. Jadi, jika daging kobe itu sudah dapat dipastikan adalah daging wagyu karena berasal dari sapi Jepang. Namun, daging wagyu bukanlah kobe karena sapi yang digunakan untuk menghasilkan daging tersebut adalah jenis black tajima.
Sapi jenis tersebut hanya diternakkan di daerah Kobe, Prefektur Hyogo, Jepang. Tak hanya berasal dari sapi yang ada di Kobe, istimewanya sapi tersebut diberi makan berupa rumput dan air di daerah tersebut.
Keistimewaan lain pun dilakukan untuk sapi-sapi ternak di Kobe. Hal tersebut dilakukan agar kualitas dari daging tetap terjaga. Kobe beef ini juga mmeiliki cita rasa yang nikmat, tekstur dagingnya sangat lembut. Bahkan dapat dikatakan seperti menyantap mentega saking lembut dan lumernya.
Baca Juga: Siapkan Uang Banyak Untuk Menikmati 5 Jenis Daging Termahal di Dunia Ini
Grass-Fed dan Grass-Finished Beef
Foto: iStock
|
Jenis daging berikut dibedakan berdasarkan pakan sapinya. Untuk sapi grass-fed diberikan pakan berupa rumput dari padang rumput bebas. Pemberian pakan ini berlaku hingga sapi akan disembelih dan dihidangkan menjadi steak.
Namun untuk daging sapi jenis grass-finished ini hanya diberikan pakan berupa rumput di padang bebas dalam kurun waktu tertentu. Biasanya hanya berlaku hingga 6 bulan atau hanya berat badan tertentu saja. Setelah itu, sapi jenis ini diberikan makan berupa biji-bijian.
Diantaranya seperti gandum, jagung, barley, oat, serta kacang kedelai. Namun jenis sapi ini seringkali pencernaannya terganggu. Karenanya sapi jenis grass-finished sering diberikan obat antibiotik.
Sapi yang diberikan pakan biji-bijian ini membuat sapi lebih cepat gemuk jadi proses penyembelihannya pun jadi lebih cepat. Hal tersebut dilakukan juga agar sebaran lemak (marbling) sehingga kualitasnya lebih tinggi lagi.
Baca Juga: Inilah Perbedaan Daging Sapi 'Grass-Fed' dan 'Grain-Fed'
Dry Aged dan Wet Aged Beef
Foto: iStock
|
Jenis daging ini pun sering dijadikan sebagai olahan steak yang nikmat. Berupa daging sapi yang diproses dengan teknik 'aging'. Proses 'aging' ini sering disebut juga proses pelayuan daging sapi dimana proses tersebut dapat membuat cita rasa dari daging lebih meningkat.
Tingkatan kualitas dari daging sapi tersebut berupa keempukan daging. Proses 'aging' atau pelayuan ini membuat perubahan pada bagian daging sapi seperti di bagian serat otot dan juga struktur kolagennya. Proses tersebut yang menyebabkan serat dari otot dapat melunak.
Proses 'aging' atau pelayuan ini dilakukan setelah penyembelihan, dimana daging akan didiamkan selama beberapa waktu terlebih dahulu. Wet aged beef ini dilayukan dalam kantong vakum selama 2-3 minggu. Masa aging ini akan menghasilkan tekstur daging yang lebih lembut.
Lalu ada pula jenis daging dry aged, dimana daging tersebut dilunakkan dalam proses pengeringan. Untuk daging ini prosesnya tidak bisa diburu-buru karena prosesnya menggunakan udara. Udara tersebut yang membantu fermentasinya, tak hanya itu tingkat kelembaban pun perlu diperhatikan. Proses ini juga memberikan cita rasa yang unik pada daging, karena akan menghasilkan aroma serta rasa yang mirip seperti keju.
Baca Juga: Ini Bedanya 'Wet Aging' dan 'Dry Aging' yang Bikin Steak Lebih Empuk