Di Indonesia, Hari Ibu dirayakan setiap tanggal 22 Desember. Hari Ibu ini merupakan perayaan sekaligus penghormatan, kepada setiap ibu yang sudah berjuang untuk mengurus serta membesarkan anak-anak, hingga keluarganya.
Di sela-sela perayaan Hari ibu yang penuh suka cita, terselip banyak kisah sedih perjuangan banyak ibu di luar sana, yang sangat menyayangi anak-anak mereka. Makanan sering jadi bentuk kasih sayang dari para ibu. Karenanya banyak ibu yang masih berusaha untuk membuatkan makanan, hingga mengantarkan makanan ke anak-anak mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makanan untuk Anak yang Depresi
Foto: Istimewa
|
Dalam usianya yang sudah tak muda lagi, wanita tua berusia 70 tahun ini sering terlihat naik bis dari Toa Payoh menuju Bedok Reservoir Road. Ia biasanya membawa plastik atau tas kecil berisi makanan, perjalanan ini setiap hari ia lakukan, untuk mengantarkan makanan kepada putrinya.
Putrinya sudah dewasa, namun sang putri mengalami depresi hingga tak bisa mengurus hidupnya sendiri. Setiap harinya, ia harus menaiki lantai, sampai ke lantai 7, di apartemen tempat anaknya tinggal. Bahkan wanita tua ini harus menunggu berjam-jam, hingga sang anak membuka pintu untuknya.
Baca Juga: Bikin Haru! Ibu Ini Naik Bus Tiap Hari Kirimkan Makanan untuk Anaknya yang Depresi
Ibu yang Meminta Pertolongan
Foto: Istimewa
|
Sang putri yang masih kecil harus menjalankan operasi agar nyawanya tertolong. Jaiden harus menemani sang putri di ruang gawat darurat, dan ia tidak bisa pergi kemana-mana. Semakin malam, Jaiden mulai mengantuk, ia ingin membeli kopi tapi ia tak bisa meninggalkan putrinya sendirian di sana.
Saat itu lah ia memutuskan untuk meminta pertolongan ke grup Facebook bernama 'Mom Squad', di mana ia meminta untuk dibelikan segelas kopi. Akhirnya banyak ibu-ibu yang menolongnya, dan mengirimkan kopi ke rumah sakit tempat putrinya dirawat. Kisah kebaikan ini langsung viral di internet.
Baca Juga: Bikin Haru! Kisah Ibu yang Meminta Pertolongan untuk Segelas Kopi
Belikan Sarapan
Foto: Istimewa
|
Seperti kisah yang dibagikan oleh Heidi Gorofoth, yang terkejut ketikan seorang ibu membelikannya sarapan, karena ibu itu sedang rindu dengan putranya yang bertugas di Angkatan Udara. Pesanan makanan Heidi di McDonald's rupanya sudah dibayarkan oleh ibu tersebut.
"Putraku sedang bertugas di Angkatan Udara. Aku tak bisa belikan sarapan untuknya. Jadi, aku belikan sarapan untukmu. Semoga harimu penuh berkat," tulisnya. tulis ibu tersebut di nota pembayaran pesanan makanan Heidi.
Baca Juga: Rindu Belikan Sarapan Putranya, Ibu Ini Traktir Sarapan Orang Lain
Meninggal Setelah Masak
Foto: Istimewa
|
Lau yang saat itu datang ke rumah wanita itu menemukan beberapa makanan. Di meja makan tersaji beberapa hidangan rumahan. Lau lantas memperkirakan bahwa wanita paruh baya itu menunggu seseorang untuk makan bersamanya.
Lau dan petugas kemudian mencari kartu identitas wanita tersebut. Dari kartu identitasnya diketahui bahwa wanita malang itu memiliki seorang anak lelaki. Begitu dihubungi, sang anak bergegas datang ke kediaman wanita tersebut. Ia merasa bersalah lantaran tidak berkunjung di Hari Ibu. Hidangan yang sengaja dimasak untuknya pun berakhir sia-sia.
Menyantap Masakan Ibu
Foto: Istimewa
|
Shota bercerita bahwa sebelum sang ibu menghembuskan napas terakhirnya, sang ibu sempat memasak hidangan nasi lemak, seakan-akan tahu bahwa anak-anaknya akan datang ke rumahnya. Tak lama setelah mendengar sang ibu meninggal, Shota dan saudaranya pun bergegas untuk pulang ke rumah sang ibu di Batu Pahat, Malaysia.
Di sana mereka menemukan hidangan nasi lemak yang tersusun rapih. Shota pun akhirnya menyantap makanan itu, karena dia tahu, bahwa nasi lemak itu merupakan hidangan terakhir yang akan dimasak sang ibu untuk dirinya.
Baca Juga: Bikin Haru! Ini Kisah Pria yang Cicip Masakan Sang Ibu Sebelum Wafat
Halaman 2 dari 6