Bikin Haru! Ibu Ini Naik Bus Tiap Hari Kirimkan Makanan untuk Anaknya yang Depresi

ADVERTISEMENT

Bikin Haru! Ibu Ini Naik Bus Tiap Hari Kirimkan Makanan untuk Anaknya yang Depresi

Dewi Anggraini - detikFood
Minggu, 04 Mar 2018 09:20 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Kasih sayang ibu memang sepanjang masa. Di Singapura, ibu paruh baya ini rela naik bus tiap hari kirimkan makanan untuk anaknya yang depresi.

Selama tiga tahun terakhir, seorang ibu berusia 70 tahun di Singapura naik bis dari Toa Payoh menuju Bedok Reservoir Road. Bukan bekerja, perjalanan ini ia tempuh hanya untuk mengantar makanan anak perempuannya.

Bukan hanya lelah di jalan, ia juga harus menaiki tangga hingga 7 lantai demi mencapai unit apartemen sang anak. Dikutip dari Next Shark (4/3), para tetangga sering melihat ibu ini berdiri di depan pintu kamar anaknya sekitar pukul 4 sore.

Bikin Haru! Ibu Ini Naik Bus Tiap Hari Kirimkan Makanan untuk Anaknya yang DepresiFoto: Istimewa
Ia bahkan harus berteriak memanggil-manggil nama anaknya hingga 2 jam, hanya untuk melihat sekilas wajahnya. Seorang tetangga menyebut anak perempuan ibu itu adalah janda berusia sekitar 40 tahun.

"Saya mendengar dari nenek itu bahwa setelah suami anak perempuannya meninggal, ia jadi orang yang berbeda. Ia akan berada di dalam kamar sepanjang hari dan tidak pernah ke luar," ujar seorang tetangga. Menurutnya nenek itu harus mengunjungi anak perempuannya tiap hari hanya untuk mengirimkan makanan.

Reporter Next Shark lalu mendapati sekitar pukul 4 sore di esok harinya, sang ibu paruh baya membawa kantong plastik berisi makanan. Ia lalu berdiri di depan pintu kamar anaknya sambil memanggil untuk dibukakan, tapi tidak ada hasil.

Bikin Haru! Ibu Ini Naik Bus Tiap Hari Kirimkan Makanan untuk Anaknya yang DepresiFoto: Istimewa
Merasa lelah, ia istirahat sebentar dan duduk di bangku. Ia kemudian datang lagi sekitar pukul 6 sore dan mencoba memanggil anaknya yang akhirnya menjawab setelah 15 menit.

Ekspresi ibu itu dikabarkan amat bahagia saat memberi makanan yang dibawanya ke sang anak. Ia juga sempat berbincang dengan anaknya di luar pintu.

Saat sang anak tidak menunjukkan ekspresi apapun pada ibunya, si ibu merasa tidak terganggu. Ia malah terus mengajak anaknya ngobrol sambil membersihkan makanan di kotak. Sekitar 30 menit kemudian, ibu ini mengambil kembali kotak makannya lalu pulang dari apartemen dengan wajah senang.

"Setelah suaminya meninggal, ia tidak pernah keluar rumah sendirian. Kalau saya tidak datang, bagaimana dia mendapat makanan," ujar ibu ini pada reporter. (dwa/odi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT