Kisah Seram Aksi Pembunuhan Memakai Makanan dan Racun Berbahaya

Kisah Seram Aksi Pembunuhan Memakai Makanan dan Racun Berbahaya

Sonia Basoni - detikFood
Senin, 18 Nov 2019 19:10 WIB
Kisah Seram Aksi Pembunuhan Memakai Makanan dan Racun Berbahaya
Foto: Istimewa
Jakarta - Aksi pembunuhan yang kejam tak hanya dilakukan menggunakan senjata tajam saja. Tapi terkadang makanan dipenuhi racun pun, jadi alat pembunuhan yang tragis.

Banyak orang yang nekat dan tega membunuh seseorang karena berbagai motif. Banyak juga yang membunuh korbannya dengan cara halus, namun tetap mematikan. Salah satunya menggunakan makanan, yang dijadikan alat untuk menghilangkan nyawa seseorang.

Sepanjang sejarah banyak kasus pembunuhan yang melibatkan makanan beracun, ada beberapa yang akhirnya terungkap. Sehingga penggunaan makanan sebagai alat untuk menghilangkan nyawa seseorang ini sudah ada sejak dulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari So Yummy (28/22), berikut 5 kasus pembunuhan yang menggunakan makanan sebagai alat utamanya.

Baca Juga: Penusukan hingga Pembunuhan, Ini 5 Kejadian Kriminal Gara-gara Makanan

Margaret Drummond

Foto: Istimewa
Margaret Drummond merupakan putri bangsawan dari abad 16 yang beralasan dari Skotlandia. Margaret terlibat dalam cinta segitiga pada tahun 1501, dan kisahnya berakhir tragis. Menurut catatan yang ada, penyebab kematiannya karena menyantap bubur beracun.

Pada saat itu, Margaret dengan kedua saudaranya yang bernam Euphemia Fleming dan Sybilla, ditemukan tak bernyawa setelah menyantap bubur. Pembunuhnya saat itu masih tidak diketahui. Menurut saksi mata yang ada, pembunuhan ini disebabkan oleh cinta segitiga yang dimiliki Margaret.

Namun ada juga pihak yang mengklaim, bahwa sebenarnya Margaret bukanlah target utama. Dipercaya saat itu, suami dari Euphemia, ingin menyingkirkan sang istri. Namun, malam membunuh Margaret dan saudara lainnya, sehingga akhirnya jasad mereka dikubur untuk menghilangkan jejak.

Blanche Taylor Moore

Foto: Istimewa
Racun arsenik mirip seperti racun sianida, merupakan racun yang mematikan lantaran sulit terdeteksi, tidak memiliki aroma, warna, hingga tidak bisa terdeteksi. Sehingga racun ini sering digunakan untuk membunuh orang.

Pada tahun 1986, seorang wanita bernama Taylor Moore membunuh pasangannya yaitu Raymon Carlton dengan cara meracuninya. Raymon dilarikan ke rumah sakit, setelah mengalami dehidrasi, mual, dan muntah-muntah. Ternyata semua ini berawal dari puding pisang, sup, dan milkshake yang dimakannya.

Menurut laporan yang ada, Taylor bahkan sempat menyuapkan makanan itu ke Raymon. Hingga akhirnya nyawa Raymon tak tertolong lagi. Kemudian pada tahun berikutnya, Taylor menikahi seorang pastur, dan meninggal dalam kondisi yang sama.

Akhirnya diketahui bahwa Taylor sudah banyak membunuh orang-orang terdekatnya, menggunakan racun yang ia masukan ke dalam makanan. Akhirnya Taylor mendapatkan hukuman mati karena pembunuhan berencana ini.

Michael Malloy

Foto: Istimewa
Michael Malloy merupakan seorang gelandangan, yang menjadi target pembunuhan demi mendapatkan uang asuransi. Malloy merupakan pecandu alkohol, sehingga ada 4 orang yang berencana membunuhnya, dengan memaksanya untuk terus minum alkohol hingga ia mati.

Kasus ini terjadi pada tahun 1932, namun aksi pembunuhan ini tak semulus yang empat orang ini kira. Malloy mampu meminum alkohol dalam jumlah yang banyak, selama tiga hari berturut-turut tanpa henti di salah satu bar yang ada di sana.

Akhirnya empat orang itu mencoba untuk membunuhnya, dengan memberikannya ikan sarden busuk yang dicampur dengan racun, namun Malloy tetap hidup. Akhirnya Malloy dibunuh cara di gas menggunakan karbon monoksida. Keempat pria ini pun ditangkap polisi, dan mendapatkan hukuman kursi listrik pada tahun 1934.

Jonestown

Foto: Istimewa
Pembunuhan masal yang ada di Guyana, Amerika Selatan, merupakan kasus pembunuhan yang cukup terkenal di tahun 1978. Karena melibatkan anggota sekte, yang dipimpin oleh pria bernama Jim Jones, yang memutuskan untuk membuat agama baru.

Agama ini diberi nama People's Temple, dan pada tahun 1977 ajaran sekte ini sudah memiliki lebih dari 20,000 anggota. Kemudian banyak masalah yang mulai terjadi, di mana Jim dikabarkan melakukan penyiksaan dan kekerasan pada anggota kelompoknya.

Banyak juga anggota yang disuruh mengonsumsi minuman dengan campuran racun sianida, valium, hingga penhergan yang disamarkan dengan sari buah. Karena ajarannya ini, ada lebih dari 909 jasad yang ditemukan, termasuk jasad anak-anak. Setelah kejahatannya terbongkar, Jones memutuskan untuk menembak dirinya sendiri.

Mary Frances Creighton

Foto: Istimewa
Uang asuransi merupakan motif dari pembunuhan kejam yang satu ini. Seorang ibu rumah tangga bernama Mary Frances Creighton, yang tinggal di New Jersey, Amerika, dituduh meracuni adiknya sedniri bernama Ray.

Sebelum meninggal Ray, dipaksa untuk terus menyantap puding cokelat yang sudah dicampur dengan racun arsenik. Selain itu Mary juga membunuh mertuanya, dengan cara yang serupa.

Tak puas membunuh adik dan mertuanya, Mary kemudian membunuh seorang wanita bernama Ada Applegate, yang jatuh sakit, dan muntah-muntah setelah tinggal bersama dengan Mary dan sang suami. Ternyata pasangan suami istri ini mencampurkan racun tikus ke minuman eggnog tyang diminum Ada.

Baca Juga: Makanan Terakhir Korban Pembunuhan Bisa Jadi Alat Identifikasi Pembunuhnya
Halaman 3 dari 6
(sob/odi)

Hide Ads