Salah satu makanan yang hingga kini masih eksis adalah nasi bekepor. Dahulu nasi bekepor jadi santapan keluarga kerajaan. Hanya bisa dinikmati oleh keluarga keraajaan saja. Tetapi kini bisa dinikmati semua orang.
Penasaran dengan nasi bekepor? Kini Kutai Kartanegara dipilih sebagai wilayah ibu kota baru Indonesia. Inilah keunikan nasi bekepor yang menggoyang lidah keluarga kerajaan Kutai Kartanegara di masa lalu.
1. Sejarah nasi bekepor
Foto: istimewa
|
Kini di Kutai Kartanegara tak sulit menemukan nasi bekepor, hidangan ini seolah sudah menjadi sajian harian. Tapi tahukah Anda kalau dahulu nasi bekepor hanya bisa disantap para bangsawan kerajaan?
Ya, nasi ini berawal dari zaman Kerajaan Kutai Kartanegara. Nasi dengan berbagai lauk ini disajikan sebagai hidangan istimewa. Nasi bekepor juga dihidangkan kala Raja Kutai mendapat kunjungan tamu istimewa. Saat itu, rakyat biasa tidak bisa menyantapnya.
Baca juga : Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Ini 5 Kuliner Juara Bumi Borneo
2. Ciri khas nasi bekepor
Foto: istimewa
|
Nasi bekepor diolah dari beras yang dimasak dengan minyak sayur, rempah dan potongan ikan asin. Semua bahan ini dimasak bersama dalam sebuah kuali besar. Bahan bakar kayu membuat nasi ini lebih tanak dan terasa pulen dengan aroma harum dari asap kayu bakar.
Nasi bekepor juga dihidangkan dengan berbagai lauk pelengkap seperti daging bumi hangus yakni daging bumbu kecap, sayur gangan asam serta sambal.
Ada juga beberapa lauk unik yang kerap disajikan dengan nasi bekepor ini. Misalnya sayur terong dengan bawang dayak, ikan jelawat dan gence ruan yakni sambal goreng khas Kalimantan Timur.
3. Proses pemasakan
Foto: istimewa
|
Untuk membuat nasi bekepor, beras yang sudah dicampur minyak kemudian dimasak dalam kenceng atau wadah perunggu yang ditaruh di atas bara api. Wadah ini kemudian diputar-putar sambil dibacakan shalawat. Teknik memutar inilah yang disebut bekepor.
Saat nasi sudah hampir masak, ditambahkan daun kemangi, cabai, ikan goreng kering dan air jeruk nipis. Proses memasak secara tradisional ini setidaknya membutuhkan waktu minimal 45 menit.
4. Mitos nasi bekepor
Foto: istimewa
|
4. Mitos nasi bekepor
Nasi bekepor bukan hanya hidangan yang membuat kenyang saja. Kabarnya nasi ini juga menyimpan mitos. Mitos ini dipercaya oleh masyarakat Kutai Kartanegara.
Saat memasak nasi bekepor sambil memutar-mutar wadahnya, si pemasak harus membaca shalawat tiga kali. Saat membaca shalawat ini bisa sambil menyebut nama dan membayangkan wajah orang yang ingin segera ditemui.
Mitos inilah yang dipercaya selalu berhasil. Orang yang namanya disebut kerap datang menemui si pembuat nasi bekepor. Hingga kini mitos masih dipercaya suku Kutai yang bermukim di Kota Bangun.
5. Dahulu dimasak dalam wadah emas
Foto: istimewa
|
Karena disajikan untuk Raja, dahulu nasi bekepor dimasak dalam kenceng logam yang terbuat dari emas. Konon katanya, nasi dalam logam emas ini akan tetap hangat dalam waktu lama.
Kini bekepor banyak dimasak dalam wadah logam mirip kastrol. Di Kutai sendiri nasi bekepor masih mudah ditemui, beberapa warung makan khas Kalimantan Timur menghadirkan nasi bekepor sebagai hidangan utama.
Jadi kalau berkunjung ke Kutai Kertanegara jangan lewatkan seporsi nasi bekepor ya!
Baca juga : Jadi Ibu Kota Baru, Ini 5 Kuliner Unik Kabupaten Penajam Paser Utara