Selain rasa baksonya yang enak, ternyata ada hal lain yang membuat bakso Wonogiri dan Solo terkenal. Meskipun tidak ada sejarah yang mencatat jelas soal perkembangan bakso di dua daerah ini, tapi eksistensi penjual bakso ini bisa menunjukkan seberapa populernya bakso dari dua daerah ini.
Penjual bakso di Wonogiri berjualan secara turun temurun, hal inilah yang membuat Wonogiri dikenal sebagai kota bakso. Selain itu, berdagang bakso juga jadi usaha keluarga yang semakin lama semakin luas cakupannya.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam komunitas ini, semua pedagang bakso berkumpul dan saling berinteraksi. Tak ada beda antara penjual bakso kios ataupun gerobakan, semua saling berbagi informasi sekaligus jadi wadah silaturahmi.
Saat berkumpul, para pedagang bakso ini akan saling berbagi informasi, pengalaman serta tips dan trik mengembangkan usaha. Secara tidak langsung, para pedagang bisa membuat dan menyajikan bakso-bakso berkualitas.
![]() |
Bakso Wonogiri terkenal memiliki tekstur yang kenyal dan banyak mengandung daging. Racikan bumbu pada adonan bakso ini juga membuatnya banyak disukai orang. Belum lagi kuah kaldu bening yang terasa gurih.
![]() |
Cara paling mudah membedakan bakso Solo dan bakso Wonogiri adalah pada bagian kuahnya. Kalau bakso Wonogiri punya kuah bening karena umumnya memakai kaldu tulang sapi. Sementara bakso Solo punya kuah yang cenderung keruh dan kaya bumbu karena memakai kaldu daging.
Di Jakarta, tak sulit menemukan pedagang bakso Solo dan bakso Wonogiri. Biasanya pedagang akan mencantumkan asal daerah pada spanduk ataupun gerobaknya. Nah kalau Anda lebih suka bakso Wonogiri atau bakso Solo? (dvs/odi)