Ada banyak jenis garam yang beredar di dunia dan biasa ditambahkan dalam masakan. Meskipun sama-sama garam tetapi ada jenis yang membedakannya mulai dari asal, bentuk hingga rasanya.
Dilansir dari Real Simple (28/6) berikut beberapa jenis garam serta penjelasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Garam kosher berasal dari laut maupun dari daratan. Teksturya agak kasar namun mudah digunakan. Jenis garam ini banyak dijual di pasaran jadi tak sulit mendapatkannya. Umumnya dijual dalam bentuk uraian atau blok.
Baca juga : Tak Asal Asin, Kenali 5 Jenis Garam yang Umum Dipakai Memasak
2. Garam kristal
![]() |
Garam ini banyak dibuat di pesisir Portugal atau California hingga laut Pasifik. Teksturnya halus hingga kasar. Ukuran kristalnya juga tak sama besar, semakin halus kristal garam maka semakin cepat garam menyerap dalam masakan.
3. Garam laut kasar
![]() |
Garam laut ini biasa ditambahkan pada masakan yang sudah matang. Pantai Essex di Inggris adalah tempat produksi garam yang paling populer. Meskipun bentuknya kasar tapi garam ini terbilang paling cepat larut.
4. Garam meja
![]() |
Garam ini mengandung yodium dan banyak diproduksi di tambak garam dan biasa diolah secara tradisional. Rasa asinnya tidak terlalu menyengat jadi terbilang ramah di lidah.
5. Garam kasar
![]() |
Selain untuk makanan, kadang garam ini juga dimanfaatkan untuk melapisi lapisan jalan saat musim dingin berselimut salju. Garam ini berasal dari endapan bumi. Teksturnya kasar, tebal dan bentuknya tidak beraturan. Warna garam ini cenderung keabu-abuan.
Baca juga : Tak Sembarangan, Ini Waktu Tepat Menambahkan Garam Saat Masak!
6. Garam acar
![]() |
Garam ini biasa berasal dari bumi maupun laut. Tak seperti garam meja, garam ini tak diperkaya yodium. Dalam arti lain, garam ini adalah garam murni yang merupakan 100 persen natriun klorida. Teksturnya halus seperti garam meja.
(dvs/odi)