Garam merupakan bumbu yang paling dibutuhkan ketika memasak. Ternyata berbagai jenis garam memiliki fungsinya masing-masing. Jangan sampai salah ya!
Frasa 'Bagai sayur tanpa garam' mengartikan betapa pentingnya kehadiran dalam di dapur rumah dan sebuah hidangan makanan. Rasa asin dari garam akan membuat makanan lezat dan dapat dinikmati.
Jenis garam tidak hanya segelintir saja. Di dunia ini ada banyak jenis-jenis garam mulai dari yang paling populer hingga yang tidak awam untuk digunakan memasak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap jenis garam tersebut juga memiliki fungsi untuk hidangan yang berbeda-beda. Agar tak salah penggunaannya pastikan untuk memilih garam yang sesuai untuk masakan di rumah.
Berikut ini 7 jenis garam beserta fungsinya melansir Gobble:
![]() |
1. Garam Kosher
Garam kosher atau kosher salt memiliki tekstur yang lebih kasar. Butiran garamnya lebih lebar dan dapat dilihat jelas bentuknya berbeda dengan garam dapur yang lebih halus dan mudah larut.
Garam kosher lebih cocok untuk digunakan memasak daging, unggas, serta taburan perasa pada salad. Garam jenis ini tidak cocok untuk digunakan jika membuat kue atau makanan yang dipanggang.
2. Garam Meja
Jenis garam yang satu ini merupakan haram yang paling umum dan familiar untuk digunakan di dapur. Ternyata garam meja berbeda dengan garam dapur yang digunakan untuk memasak.
Garam meja memiliki kandungan mineral yang lebih rendah tetapi tetap ada kandungan iodin di dalamnya. Garam jenis ini cocok untuk menjadi taburan pada makanan yang sudah jadi, bumbu memasak, maupun hidangan yang dipanggang.
3. Fleur De Sel
Fleur De Sel memiliki arti 'Flower of the Sea' (Bunga laut). Garam ini tidak dibuat dengan metode produksi yang masif melainkan dikurasi dengan tangan-tangan petani garamnya sendiri.
Garam-garam ini dipilih langsung dan dihasilkan dari tambak garam yang sudah dijaga kondisinya untuk menghasilkan garam dalam level tertentu. Fleur de sel pertama kali dikembangkan di Perancis dengan fungsi untuk finishing rasa makanan.
Di halaman selanjutnya masih ada berbagai jenis garam lainnya.
4. Garam Laut
Sesuai dengan namanya, gram laut dipanen dari air laut yang ditampung dalam tambak kemudian melalui proses evaporasi. Nantinya bulir-bulir garam akan mengendap dan kandungan air menguap akibat suhu panas.
Garam laut merupakan garam yang prosesnya paling sederhana sehingga tidak menghilangkan kandungan mineral asli di dalamnya. Garam ini cocok untuk menjadi taburan sebelum menyajikan makanan untuk memberi sentuhan rasa asin yang lebih umami.
![]() |
5. Celtic Sea Salt
Laut Celtic di semenanjung Perancis terkenal dengan produksi garamnya yang unik. Garam yang dievaporasi dari air laut ini populer dengan keseimbangan mineral yang dapat memberikan banyak khasiat untuk tubuh.
Konsumsi garam Celtic dipercaya dapat membantu menurunkan tekanan darah. Jenis garam ini lebih direkomendasikan untuk memarinasi daging atau membuat acar.
6. Pink Salt
Kamu pasti tak asing lagi dengan istilah pink salt atau garam yang berwarna merah muda. Biasanya gram ini dihasilkan dari pegunungan Himalaya dan juga terkenal dengan sebuah Himalayan 'Pink' Salt.
Ternyata garam ini dihasilkan dari batu kristal garam yang memang mengandung sodium, zat besi, dan zinc di dalamnya. Garam merah muda akan lebih cocok jika digunakan untuk membuat saus, marinasi, atau sekadar taburan dekorasi.
7. Black Salt
Selain garam merah muda, ada salah satu garam yang tak umum digunakan di rumah tetapi populer untuk kalangan chef profesional. Garam ini bernama Black salt yang tampil nyentrik dengan warnanya hitam agak keabu-abuan.
Garam ini memiliki aroma yang menyengat sehingga hanya digunakan pada kuantitas yang sangat sedikit. Garam hitam dimanfaatkan oleh para chef untuk menonjolkan aroma makanan seperti pada kari, makanan pedas, acar, atau salad.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)