Garam punya beragam jenis. Yang populer ada garam Himalaya yang dikenal akan khasiatnya. Lalu apa bedanya dengan garam meja yang biasa dipakai sehari-hari?
Garam termasuk bumbu wajib pada setiap masakan. Fungsinya untuk menyedapkan masakan dengan cita rasa asin gurih. Jenis makanan apapun bisa ditambahkan garam untuk memperkuat cita rasanya.
Dua jenis garam yang paling banyak digunakan adalah garam Himalaya dan garam meja. Selain tampilannya berbeda, kedua jeni sgaram ini juga punya karakteristik dan manfaat berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Spice Well dan berbagai sumber lain (25/11), berikut 4 perbedaan antara garam Himalaya dan garam meja:
1. Asal dan Komposisi
![]() |
Garam Himalaya berasal dari endapan garam purba di Tambang Khewra, Pakistan. Endapan garam berwarna merah muda ini terbentuk jutaan tahun lalu saat Pegunungan Himalaya berada di bawah laut.
Oleh karena itu, garam Himalaya sering disebut sangat kaya mineral. Garam ini mengandung lebih dari 80 jenis mineral, termasuk kalium, magnesium, dan kalsium. Kandungan mineral tersebut yang membuat jenis garam ini memiliki warna merah muda atau pink yang cantik.
Sedangkan, garam meja berasal dari endapan garam bawah tanah atau diuapkan dari air laut. Proses pembentukan garam ini memiliki tahapan ekstensif yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran.
Proses tersebut juga memakai bahan aditif untuk mencegah penggumpalan. Kandungan dari garam meja ini sebagian besar terdiri atas natrium klorida dengan sedikit mineral tambahan.
Perbedaan nutrisinya digambarkan oleh Health Line. Dalam 100 gram garam Himalaya, ada kandungan kalsium 1,6 mg, potassium 2,8 mg, magnesium 1,06 mg, zat besi 0,03 mg, dan sodium 368 mg. Sedangkan, garam meja mengandung 0,4 mg kalsium, 0,9 potassium, 0,013 magnesium, 0,01 mg zat besi, dan 381 mg sodium.
2. Cita Rasa dan Kegunaan
Garam Himalaya memiliki profil rasa yang lebih kompleks, karena kandungan mineralnya. Jenisnya ada yang halus maupun masih kasar atau berbentuk kristal.
Penggunaan garam ini biasanya untuk penyedap di akhir proses memasak untuk memberikan sentuhan rasa sedikit asin. Garam Himalaya dengan jenis yang masih kasar (kristal) umumnya digunakan untuk memanggang. Selain memberi rasa asin, tapi juga menambahkan tekstur renyah.
Garam meja memiliki karakteristik bentuk dan tekstur yang lebih halus, sehingga bisa larut dengan cepat dan merata. Untuk rasa asinnya juga langsung terasa di lidah.
Penggunaan garam meja dalam memasak ideal digunakan sehari-hari. Cocok untuk membubui segala masakan, seperti sup, tumisan, maupun bumbu ungkep ayam atau ikan.
3. Manfaat Sehat
![]() |
Jika melihat manfaatnya, garam Himalaya disebut lebih menyehatkan. Hal ini dikarenakan garam Himalaya mengandung banyak mineral, sehingga menawarkan manfaat kesehatan yang lebih dari garam meja.
Kandungan mineral tersebut dianggap dapat meningkatkan hidrasi dan menyeimbangkan elektrolit dalam tubuh. Selain itu, garam Himalaya juga mengandung khasiat detoksifikasi serta menjaga kesehatan kulit.
Menurut Sea Salt Superstore, garam Himalaya juga baik dikonsumsi saat diet. Garam ini dapat mengeluarkan kelebihan air dari sel, sehingga dapat mengurangi kembung dan retensi air yang membantu mengurangi berat badan.
Garam meja juga memiliki manfaat, karena terdiri atas natrium klorida. Kandungan tersebut penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan fungsi saraf. Yodium yang terdapat dalam garam meja juga dapat mencegah kondisi yang berhubungan dengan tiroid, seperti gondok.
4. Cara Memilih Garam yang Tepat
Mengutip Sana Naturals, memilih garam Himalaya yang tepat perlu memperhatikan beberapa hal, seperti warna, tekstur, hingga kemasan. Pada karakteristik warna, biasanya garam Himalaya memiliki rona merah muda yang khas. Jangan memilih produk jika warnanya terlalu terang atau pucat. Karena, bisa jadi merupakan produk palsu.
Tekstur garam Himalaya juga kasar, sehingga mudah dikenali. Garam Himalaya juga dibanderol harga yang relatif lebih mahal dibandingkan garam meja biasa.
Garam meja biasa banyak ditawarkan di pasaran, mulai dari warung kelontong hingga supermarket. Jenis garam satu ini tak memiliki ciri khas khusus.
Simak Video "Hal-hal yang Perlu Diperhatikan saat Memanaskan Ulang Makanan"
[Gambas:Video 20detik]
(yms/odi)