Dibalik renyah gurihnya croissant, ada banyak fakta unik seputar pastry ini. Mulai dari asal-usul sebenarnya hingga keinginan baker di Prancis 'melindungi' croissant.
Baca Juga: 4 Langkah Cara Makan Croissant yang Benar
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
1. Croissant sebenarnya dari Austria
Meski sering disebut pastry Prancis, croissant sebenarnya berasal dari Wina, Austria. Saat berhasil menyingkirkan pasukan Turki pada abad ke 17, masyarakat setempat membuang kue yang bernama Kipferl. Kipferl ini sengaja dibuat dengan bentuk bulan sabit yang merupakan lambang dari bendera Turki.
2. Dibawa oleh Zang
Masuknya croissant ke Prancis dibawa oleh perwira Austria bernama August Zang. Ia mendirikan bakery khas Wina di Paris, tepatnya di 92 Rue de Richelieu pada tahun 1830-an. Sejak saat itu, bakery ini disukai warga Paris. Hanya saja sekarang bakery ini sudah tutup.
3. Populer sebagai food hybrid
Croissant termasuk pastry paling populer yang dikawinkan dengan makanan lain atau dijadikan food hybrid. Bermula dari cronut yang menggabungkan croissant dan donat, buatan Dominique Ansel. Ada juga crosushi, croissant sushi dan yang terbaru tacro atau taco croissant.
![]() |
4. Dibuat massal
Ternyata tidak semua croissant di Prancis dibuat dengan tangan atau handmade. Diperkirakan 85% croissant di sana dibuat massal secara industrial.
5. Baker ingin melindungi croissant
Oktober tahun 2017, seorang baker dari Nice meminta pemerintah Prancis membuat status resmi croissant Prancis "tradisional." "Saya hanya ingin melindungi croissant. Kategori baru ini akan membantu membuat 100% pastry alami dan berkualitas," tutur baker bernama Frederic Roy itu.
Baca Juga: Gurih Lumer Croissant Isi Saus Telur Asin yang Pernah Hits
(adr/odi)