Di daerah asalnya, yaitu Sulawesi Utara, Manado, tinoransak atau tinorangsak adalah hidangan yang memakai daging babi. Daging babi biasanya dipotong kotak-kotak dan dimakan dengan nasi jaha. Tinoransak hampir selalu disajikan bersama dengan nasi jaha tak lain karena cara cara pembuatan kedua makanan ini yang hampir sama.
Nasi jaha dimasak dalam bambu, lalu dibakar di atas api yang menyala-nyala. Setelah dibumbui, tinoransak juga dimasukkan ke dalam bambu dan dimasak hingga matang. Maka dari itu, masyarakat Manado dahulu memasak kedua hidangan ini bersamaan. Kedua makanan ini juga bisa jadi hidangan istimewa pada hari-hari besar, seperti Natal dan Tahun Baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tampilan tinoransak dari bambu dengan tinoransak yang dimasak biasa memang agak berbeda. Tinoransak bambu berwarna lebih pekat dan lebih kering. Sedangkan, tinoransak yang dimasak begitu saja lebih berminyak, walau keduanya sama-sama enak.
Begitu masuk ke mulut, rasa cabai dan serai dari tinoransak ini langsung menguar ke seluruh mulut. Rasanya begitu gurih dan pedas, apalagi jika menyantapnya dengan nasi jaha panas-panas. Apalagi, orang Manado jarang sekali menyajikan makanan yang tidak pedas. Jadi, tinoransak ini adalah hidangan istimewa yang pastinya super pedas!
Walau menjadi makanan khas Manado, tinoransak juga hadir di Jakarta di beberapa restoran khas Manado. Tinoransak juga disediakan dengan daging ayam, jadi dijamin halal. Berikut ini adalah beberapa tempat yang menyajikan tinorangsak di Jakarta.
Lot 8, Jl. Jenderal Sudirman,
SCBD, Jakarta
Telepon: 021-37582323, 021-37582332
Rumah Makan Manado
Jl. Mangga Raya, Green Ville
Kebon Jeruk, Jakarta
Telepon: 021-5663603 / 021-92376245
Rumah Makan Tinoor
Jl.R.P. Soeroso no. 33A,
Gondangdia, Jakarta Pusat
Telepon: 021-3162247
(tan/odi)