Lembut Gurih, Nasi Jaha dalam Bambu Khas Manado

Kuliner Manado

Lembut Gurih, Nasi Jaha dalam Bambu Khas Manado

Lusiana Mustinda - detikFood
Rabu, 08 Apr 2015 05:37 WIB
Foto: detikfood
Jakarta - Menikmati nasi ketan yang lembut dengan paduan sambal sangatlah sedap. Manado, memiliki beragam olahan nasi. Kecuali ayam woku dan bubur tinotuan, nasi jaha juga menjadi salah satu sajian yang populer.

Nasi jaha terbuat dari beras ketan dan beras putih yang dimasak dalam bambu berukuran 30-50 cm. Makanan ini merupakan makanan yang biasanya disajikan dalam upacara perkawinan atau upacara penyambutan tamu-tamu terhormat.

Dalam proses pembuatannya, beras ketan dan beras putih diaron. Dikukus dulu setengah matang kemudian dimasak bersama dengan santan. Setelah matang, nasi dimasukkan dalam bulu (bambu) yang dilapisi dengan daun pisang. Setelah itu, potongan bambu berisi nasi dimasak dengan menggunakan kayu bakar agar aromanya khas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bentuk sajian ini mirip dengan lemang dari Sumatera Barat. Jika lemang disajikan dengan tape ketan, lain halnya dengan nasi jaha. Nasi jaha disajikan dengan cakalang pampis, yaitu tumisan bumbu gurih yang dicampur dengan ikan cakalang.

Beragam lauk bisa dipadukan dengan nasi jaha. Karena nasi jaha bisa jadi pengganti nasi putih. Rasanya yang lembut dan gurih membuat nasi ini sangat enak dimakan kapan saja.

 Kini, tak hanya disajikan pada perayaan besar, nasi jaha banyak juga tersedia di rumah makan Manado ataupun jajanan pasar untuk sarapan.

(lus/odi)

Hide Ads