Laporan terbaru dari International Union for Conservation of Nature atau IUCN menyatakan permintaan trenggiling semakin meningkat di daerah Asia untuk kulit dan dagingnya.
Kedelapan spesies trenggiling (pangolin) terancam punah. Dua spesies antaranya kritis. Tidak seperti habitat hampir punah lainnya yang ada di habitat kecil, trenggiling banyak ditemukan di Asia Tenggara dan Afrika sub Sahara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
IUCN telah merencanakan untuk mencegah kepunahan trenggiling dari sisi permintaan dan penjualan. Baik Tiongkok dan Vietnam telah berpartisipasi dalam CITES, perjanjian yang melarang penjualan spesies langka. Tapi, hal tesebut tidak menghentikan perdagangan harimau, badak, dan trenggiling.
Trenggiling sering dikonsumsi saat pertemuan bisnis. Challender menyarankan perusahaan besar untuk menghentikan konsumsi daging binatang liar selama melakukan perjanjian bisnis. IUCN juga mengajak kampanye media digital dan mengajak masyarakat mempromosikan kelangsungan hidup trenggiling.
Sebelumnya kampanye anti sirip ikan hiu yang dijalankan oleh WWF Hong Kong mengumumkan perusahaan yang menolak menyajikan sup sirip ikan hiu dalam acara spesial. WWF Hong Kong menyatakan volume penjualan sirip ikan hiu di negara tersebut turun 35 persen tahun 2012 dan 2013.
(dni/odi)