Mau Cicip? Gurih-gurih Enak Botok Tawon dan Enthung Jati

Mau Cicip? Gurih-gurih Enak Botok Tawon dan Enthung Jati

- detikFood
Rabu, 16 Apr 2014 10:20 WIB
Mau Cicip? Gurih-gurih Enak Botok Tawon dan Enthung Jati
Foto: Spoityf
Jakarta - Indonesia sangat kaya akan koleksi serangga unik. Di berbagai daerah, serangga juga diolah menjadi makanan yang enak. Disantap sehari-hari sebagai lauk teman makan nasi. Rasanya yang gurih enak disukai banyak orang.

Kalau ingin membuktikan kelezatannya, sekali-sekali cicipi olahan serangga enak dari berbagai daerah ini.

Foto: Tourismnews

1. Botok Tawon

Foto: Tourismnews
Di Madiun, Jawa Timur, tawon diolah menjadi botok atau pepes. Botok tawon ini dijadikan sebagai pelengkap nasi putih hangat. Cara membuatnya cukup mudah. Kelapa muda diparut, kemudian dicampur dengan bumbu cabai, bawang merah, bawang putih, kunyit, kencur, garam, merica, terasi, gula merah, dan daun salam yang sudah dihaluskan. Lalu, tawon yang sudah mati, diaduk dengan bumbu dan diberi air kelapa. Dibungkus daun pisang lalu dikukus hingga matang.

1. Botok Tawon

Foto: Tourismnews
Di Madiun, Jawa Timur, tawon diolah menjadi botok atau pepes. Botok tawon ini dijadikan sebagai pelengkap nasi putih hangat. Cara membuatnya cukup mudah. Kelapa muda diparut, kemudian dicampur dengan bumbu cabai, bawang merah, bawang putih, kunyit, kencur, garam, merica, terasi, gula merah, dan daun salam yang sudah dihaluskan. Lalu, tawon yang sudah mati, diaduk dengan bumbu dan diberi air kelapa. Dibungkus daun pisang lalu dikukus hingga matang.

2. Belalang Goreng

Foto: ensiklopediaindonesia
Belalang atau walang dalam bahasa Jawa sering dianggap sebagai serangga pengganggu. Namun, di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta, serangga ini digoreng kering. Belalang dibersihkan dari sayap, suthang (kaki bagian belakang), dan kotorannya. Dicuci bersih dan diirendam selama 15 menit dengan bumbu. Setelah itu, digoreng kering. Belalang goreng kaya protein ini memiliki cita rasa yang lezat, gurih, renyah, mirip udang.

2. Belalang Goreng

Foto: ensiklopediaindonesia
Belalang atau walang dalam bahasa Jawa sering dianggap sebagai serangga pengganggu. Namun, di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta, serangga ini digoreng kering. Belalang dibersihkan dari sayap, suthang (kaki bagian belakang), dan kotorannya. Dicuci bersih dan diirendam selama 15 menit dengan bumbu. Setelah itu, digoreng kering. Belalang goreng kaya protein ini memiliki cita rasa yang lezat, gurih, renyah, mirip udang.

3. Enthung Jati

Foto: Manteb
Enthung Jati adalah kepompong ulat jati, makanan khas Blora, Jawa Tengah. Makanan kaya protein ini sering dihidangkan ketika musim penghujan. Rasanya renyah dan gurih. Sebelum digoreng, kepompong ulat terlebih dulu dicuci dua kali hingga bersih. Setelah itu direbus hingga matang dan merah kecokelatan.

Setelah itu, digoreng dengan bumbu irisan bawang merah, bawang putih, cabe, dan garam. Makanan ini terasa nikmat sebagai lauk pelengkap nasi putih hangat.

3. Enthung Jati

Foto: Manteb
Enthung Jati adalah kepompong ulat jati, makanan khas Blora, Jawa Tengah. Makanan kaya protein ini sering dihidangkan ketika musim penghujan. Rasanya renyah dan gurih. Sebelum digoreng, kepompong ulat terlebih dulu dicuci dua kali hingga bersih. Setelah itu direbus hingga matang dan merah kecokelatan.

Setelah itu, digoreng dengan bumbu irisan bawang merah, bawang putih, cabe, dan garam. Makanan ini terasa nikmat sebagai lauk pelengkap nasi putih hangat.

4. Rempeyek Laron

Foto: Infospesial.net
Laron sering muncul saat musim penghujan tiba. Di Yogyakarta, laron sering dijadikan sebagai santapan, salah satunya rempeyek laron. Laron yang digunakan adalah laron berukuran besar-besar. Cara membuatnya, campurkan laron ke dalam adonan tepung beras untuk rempeyek, kemudian goreng seperti rempeyek. Rasanya sangat gurih, lezat, dan membuat ketagihan. Selain itu, laron juga memiliki kandungan protein yang tinggi.

4. Rempeyek Laron

Foto: Infospesial.net
Laron sering muncul saat musim penghujan tiba. Di Yogyakarta, laron sering dijadikan sebagai santapan, salah satunya rempeyek laron. Laron yang digunakan adalah laron berukuran besar-besar. Cara membuatnya, campurkan laron ke dalam adonan tepung beras untuk rempeyek, kemudian goreng seperti rempeyek. Rasanya sangat gurih, lezat, dan membuat ketagihan. Selain itu, laron juga memiliki kandungan protein yang tinggi.

5. Sabeta

Foto: Spoityf
Sabeta, sate ulat sagu a la masyarakat Jailolo, Halmahera, Maluku. Cara memasaknya sama seperti membuat sate ayam. Pertama-tama, ulat sagu diberi garam dan air jeruk agar aromanya lebih sedap. Ditusuki dengan tusuk sate, dan dibakar di atas api arang.

Sate ulat sagu ini memiliki kandungan protein yang tinggi, bahkan lebih tinggi dari daging sapi. Kepala ulat sagu sangat keras dan tidak dimakan. Saat memakan, pegang kepalanya, gigit badannya, dan buang kepalanya.

5. Sabeta

Foto: Spoityf
Sabeta, sate ulat sagu a la masyarakat Jailolo, Halmahera, Maluku. Cara memasaknya sama seperti membuat sate ayam. Pertama-tama, ulat sagu diberi garam dan air jeruk agar aromanya lebih sedap. Ditusuki dengan tusuk sate, dan dibakar di atas api arang.

Sate ulat sagu ini memiliki kandungan protein yang tinggi, bahkan lebih tinggi dari daging sapi. Kepala ulat sagu sangat keras dan tidak dimakan. Saat memakan, pegang kepalanya, gigit badannya, dan buang kepalanya.
Halaman 12 dari 12
(dni/odi)

Hide Ads