Agar Tak Salah Pesan, Ikuti Pedoman Ini Saat Makan di Restoran Steak

Ulasan Khusus: Daging Sapi

Agar Tak Salah Pesan, Ikuti Pedoman Ini Saat Makan di Restoran Steak

- detikFood
Selasa, 17 Des 2013 20:40 WIB
Agar Tak Salah Pesan, Ikuti Pedoman Ini Saat Makan di Restoran Steak
Foto: Thinkstock
Jakarta - Saat pertama kali datang ke restoran steak, mungkin Anda canggung. Di restoran biasa Anda tinggal menyebut nama hidangan di daftar menu Di restoran steak ada berbagai pilihan potongan daging, saus, hingga sajian pelengkap.

Agar tak bingung, pelajari dulu cara memesan steak seperti yang dilansir situs eHow berikut ini:


1. Potongan daging

Foto: Detikfood
Pertama, pilih potongan daging steaknya. Hal ini menentukan kandungan lemak, tekstur, dan intensitas rasanya. Jenis steak populer adalah tenderloin, sirloin, dan rib eye, namun ada juga filet mignon dan t-bone.

Beberapa ahli mengatakan bahwa rib eye dengan tulang adalah pilihan steak terbaik. Tambahan tulang dan marbling dagingnya membuat citarasanya semakin lezat. Namun, kalau Anda sedang berdiet, pilihlah filet mignon yang mengandung lemak paling sedikit.

2. Ukuran steak

Foto: Detikfood
Terkadang porsi steak sudah ditentukan oleh restoran, biasanya 150 gram. Namun, ada juga yang menyediakan beberapa ukuran. Kalau sajian steak dilengkapi kentang, 150-200 gram cukup mengenyangkan. Namun kalau Anda hanya menyantap steaknya tanpa pelengkap lain, 300 gram tampaknya cukup.

3. Tingkat kematangan

Foto: Thinkstock
Tingkat kematangan steak biasanya terbagi menjadi rare, medium, dan well done, meski adapula medium-rare dan medium-well. Hal ini menentukan tekstur dan warna daging, apakah kenyal dan cokelat atau juicy dan merah.

Orang Indonesia umumnya lebih suka steak medium well atau well done karena tak suka dengan rasa mentah daging atau warna merahnya yang dianggap darah. Namun, disarankan, untuk steak berkualitas tinggi dan mahal, pilihlah medium rare agar citarasa dagingnya lebih terasa.

4. Saus

Foto: Thinkstock
Saus steak populer di antaranya brown sauce, saus jamur, barbecue, dan lada hitam. Adapula yang lebih eksotis seperti saus chimichurri, bearnaise, dan teriyaki. Namun, perhatikan, jangan sampai citarasa sausnya terlalu kuat hingga mengalahkan rasa asli daging. Bahkan, untuk daging berkualitas istimewa, para pakar steak menyarankan tak perlu menggunakan saus karena bumbu dagingnya (rub, marinate) saja sudah cukup.

5. Kentang

Foto: Thinkstock
Steak yang kaya protein biasanya dilengkapi kentang sebagai sumber karbohidrat. Kentang ini bisa berupa French fries, mashed potato, potato wedges, atau baby potato yang dimasak dengan mentega dan bawang putih.

6. Wine

Foto: Thinkstock
Steakhouse mewah biasanya menyajikan wine sebagai teman makan steak. Biasanya, steak dipasangkan dengan red wine agar cocok dengan rasa alami daging sapi.

7. Steak spesial

Foto: Detikfood
Seperti dilansir Yahoo! Shine (21/03/13), sapi yang diberi makan jagung atau padi-padian lebih berlemak dan dagingnya memiliki marbling yang bagus, sehingga rasanya lebih enak dibanding sapi yang diberi makan rumput.

Kalau Anda punya bujet berlebih, pilih steak yang telah melewati proses aging. Dengan demikian, enzim alami dalam daging dapat memecah kolagen, sehingga teksturnya lebih empuk. Dry-aging mengeluarkan air dari daging, sehingga membuat rasa daging lebih kuat.
Halaman 2 dari 8
(fit/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads