Konsumsi Beefsteak dengan Kematangan Sedang Agar Peroleh Nutrisi Optimal

Ulasan Khusus: Daging Sapi

Konsumsi Beefsteak dengan Kematangan Sedang Agar Peroleh Nutrisi Optimal

- detikFood
Selasa, 17 Des 2013 16:52 WIB
Konsumsi Beefsteak dengan Kematangan Sedang Agar Peroleh Nutrisi Optimal
Foto: Thinkstock
Jakarta - Rahasia beefsteak lezat berdaging lembut yang juicy. Tentunya tergantung jenis daging yang dipakai dan tingkat kematangannya. Semakin matang daging maka teksturnya juga semakin keras dan kering. Bagaimana dengan nutrisinya?

Ada 4 macam tingkat kematangan steak yang umum dipakai dalam mengolah beefsteak. Selain mempengaruhi citarasa, apakah tingkat kematangan berpengaruh pada kandungan nutrisinya?

1. Rare

Foto: Thinkstock
Pemasakan daging dengan suhu 50 – 55 derajat celcius. Steak ini memiliki sedikit tekstur yang kering pada bagian luar, kecokelatan di sekitar sisi daging dan di bagian tengah masih berwarna merah. Daging ini sedikit agak mentah di bagian tengahnya tapi di permukaan luarnya berwarna kecokelatan. Jika dipotong jus daging akan keluar dan berwarna kemerahan.

2. Medium

Foto: Thinkstock
Dimasak dengan suhu 60 – 65 derajat celcius. Beefsteak dengan tingkat kematangan medium memiliki sebuah garis tebal berwarna merah muda ditengah-tengah, akan tetapi lebih kecokelatan dari warna pink pada rare. Sisinya menjadi cokelat dan bagian atas dan bawah kecokelat tetapi tidak hitam.

3. Medium well

Foto: Thinkstock
Dimasak dengan suhu 68-74 derajat celcius. Beefsteak ini sedikit merah muda di tengah-tengah steak. Permukaannya cokelat gelap dengan sedikit hangus di bagian atas dan bawah. Steak ini akan memiliki tekstur yang kaku tetapi masih juicy di bagian tengah.

4. Well done

Foto: Thinkstock
Dimasak dengan suhu lebih dari 77 derajat celcius. Steak yang well done merupakan steak yang paling sulit cara memasaknya. Dimasak dengan pemanasan yang lambat. Ini satu-satunya cara untuk mencegah pembakaran yang berlebihan dan tidak membuat daging hangus.

5. Kandungan nutrisinya

Foto: Thinkstock
Steak terbuat dari daging sapi yang merupakan sumber protein hewani. Protein akan berubah jika terkena panas maka nutrsinya pun akan berkurang. Semakin tinggi tingkat pemanasan maka protein yang dihasilnya semakin sedikit. Akan tetapi perlu hati-hati dengan tingkat kematangan yang tidak sempurna karena bisa jd akan menjadi media pertumbuhan bakteri seperti salmonella, bahkan E.coli yang dapat mengakibatkan diare.
Halaman 2 dari 6
(fit/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads