Seblak Masih Eksis! Jajanan Asal Bandung Ini bahkan Mendunia

Seblak menjadi jajanan kaki lima yang masih eksis sampai sekarang. Olahan kerupuk dengan bumbu pedas berempah ini tak hanya disukai di Indonesia, tetapi juga semakin mendunia.

Seblak mungkin baru populer selama 10-15 tahun terakhir, tetapi makanan khas Bandung dan daerah Jawa Barat lainnya ini diketahui sudah ada sejak 1940-an.

Tahun 2015 menjadi awal mula seblak menjadi jajanan hits di luar Jawa Barat. Bermula dari adanya penjual yang menawarkan seblak dengan level pedas nampol.

Nama gerainya Seblak Jeletet Murni di kawasan Pademangan, Jakarta Utara. Produk mereka termasuk seblak yang viral pada zamannya karena punya level kepedasan yang bervariasi dan topping kekinian.

Asal kata 'seblak' diyakini berasal dari bahasa Sunda yaitu 'nyeblak' yang artinya 'mengangetkan' atau 'mengejutkan'. Hal ini didasari karena ketika makan seblak biasanya muncul sensasi pedas getir yang membuat seseorang terkejut.

Awalnya makanan ini hanya terdiri dari racikan sederhana. Berupa kerupuk mentah yang direndam air panas atau direbus sampai lembek. Kemudian kerupuk tersebut ditumis bersama bumbu rempah, terdiri dari kencur, bawang putih, cabai, dan tambahan rempah lainnya.

Versi tradisionalnya tidak menggunakan isian apapun. Namun seiring waktu kreasi seblak semakin beragam. Kini penjual seblak menawarkan ragam topping, mulai dari mie, kwetiau, bakso ikan, bakso sapi, ceker ayam, makaroni, sosis, dan lain sebagainya.

Bahkan tidak jarang penjual menawarkan seblak dengan topping sangat komplet. Misalnya tulang ayam, kerongkongan ayam, sampai isian iga sapi.

Beberapa penjual juga menawarkan seblak ala prasmanan. Pelanggan bisa mengambil isian apapun yang diinginkan dan pilih tingkat kepedasannya. Harga topping seblak prasmanan juga masih terjangkau, dibanderol mulai dari Rp 1.000 an saja.

Misalnya Seblak Mama Nugi yang viral di Pamulang. Ia menawarkan seblak prasmanan dengan pilihan topping beragam, mulai dari bakso urat besar sampai kerongkongan. Racikan bumbunya juga dikenal sedap, ada perpaduan rasa pedas, gurih, manis yang pas.

Seblak Mama Zafran juga termasuk yang hits di Jakarta dan sekitarnya. Berawal dari warung kecil, kini warungnya menempati bangunan ruko dua lantai. Berawal dari keisengan mengunggah video di TikTok, seblaknya pun menjadi viral.

Seblak yang ditawarkan hanya satu varian saja, tetapi isinya bisa pilih sendiri. Harga toppingnya juga masih murah, dibanderol mulai dari Rp 1.000 an. Tak heran warung seblak ini digemari banyak orang.

Sejak awal muncul sampai sekarang, seblak tetap menjadi favorit banyak orang. Kerupuk lembek diisi topping komplet dan siraman kuah pedas berempah memang selalu menggugah selera.

Bahkan kini seblak tidak hanya digemari masyrakat Indonesia. Orang Korea Selatan sampai orang Thailand juga menikmati makanan ini.

Tren makan seblak tersebut membuat banyak orang Thailand rela membeli seblak instan dari Indonesia. Beberapa juga banyak yang datang ke restoran Indonesia sampai mencoba membuatnya sendiri.

Terlepas dari kenikmatannya, konsumsi seblak juga perlu diperhatikan. Seblak mungkin punya rasa yang sangat nikmat dan memuaskan, tetapi mengonsumsinya terlalu banyak bisa menimbulkan efek samping.

Hal ini disebabkan kandungan garam dan MSG yang tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan risiko tekanan darah tinggi sampai gangguan ginjal. Rasa seblak yang pedas berlebihan juga bisa menyebabkan masalah lambung sampai usus.

Pekan ini detikFood akan mengupas tuntas tentang seblak. Mulai dari resepnya, jenis-jenis seblak, racikan bumbu seblak, tempat makan seblak populer, efek makan seblak pada kesehatan, sampai reaksi orang Korea dan Thailand saat mencicipi nikmatnya seblak pedas nampol. Pantau terus artikelnya di detikFood!