Lontong Kuah Khas Cianjur Sejak 1950, Racikannya Sederhana Tapi Nikmat

Lontong Kuah Khas Cianjur Sejak 1950, Racikannya Sederhana Tapi Nikmat

Ikbal Selamet - detikFood
Kamis, 06 Jun 2024 15:00 WIB
Lontong Kuah khas Cianjur
Foto: Ikbal Slamet
Jakarta -

Cianjur punya kuliner khas berupa lontong kuah. Racikannya memang sederhana, tapi nikmat. Kuliner ini sudah bertahan 74 tahun sejak ditawarkan pertama kali tahun 1950.

Kulineran di Cianjur tak hanya bisa cicip sate maranggi dan geco, tapi juga panganan berbahan utama lontong. Racikan dan cita rasanya yang unik sudah dinikmati saat masa awal kemerdekaan Indonesia.

Lontong khas Cianjur berbeda dari lontong kuah daerah lain yang menggunakan banyak topping. Lontong khas kota santri ini diracik sederhana tanpa penggunaan banyak topping.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seporsi lontong kuah khas Cianjur hanya berisi potongan lontong, tahu rebus, dan kerupuk. Semuanya lalu disiram kuah santan.

Walaupun secara penampilan tidak istimewa, tetapi cita rasa dari lontong kuah Cianjur ini begitu luar biasa. Gurih dari santan dan 12 bumbu rahasia lainnya berpadu dalam lidah.

ADVERTISEMENT
Lontong Kuah khas CianjurPenjual lontong kuah meracik Lontong Kuah khas Cianjur. Foto: Ikbal Slamet

Lontong dan tahu yang lembut pun begitu nikmat saat bercampur dengan kuah yang seluruh komposisi bumbunya diolah secara tradisional tersebut.

"Cianjur memang punya banyak makanan tradisional yang masih bertahap. Salah satunya lontong kuah ini. Kalau dari penampilan sederhana kang, hanya lontong, tahu rebus, dan kerupuk. Kemudian disiram kuah santan yang dicampur dengan 12 bumbu lainnya. Tapi kalau dari rasa tentunya sangat lezat," kata Nida Ningsih, Pemilik Lontong Kuah Pusaka, Selasa (4/6/2024).

Menurut Nida, kuliner Lontong Kuah Cianjur sudah ada sejak 1950. Kakeknya merupakan orang yang pertama kali menciptakan resep dan mengenalkan lontong khas Kota Santri tersebut.

"Awal yang bikin resep dan jualan itu kakek saya. Kemudian diturunkan resepnya ke anak-anak hingga cucunya. Ada juga saudara yang dikasih tahu resepnya. Sekarang lumayan banyak yang jualan, tapi yang pertama itu Lontong Pusaka. Saya generasi ketiga yang meneruskan usaha ini," kata dia.

Menurut dia, usaha warisan itu bertahan selama 74 tahun lantaran cita rasa yang selalu dipertahankan.

Salah satunya dengan tidak mengubah komposisi dan takaran bahan baku dalam membuat kuah. Selain itu bumbu kuahnya pun masih diolah secara tradisional.

"Sudah tiga generasi tempat jualan ini. Sejak harga Rp 350 sampai sekarang harganya Rp 17 ribu per porsi. Bisa bertahan lama karena rasa kita jaga. Meskipun harga bahan baku naik, tidak dikurangi sedikitpun takarannya," kata dia.

Lontong Kuah khas CianjurPenyajian lontong kuah khas Cianjur. Foto: Ikbal Slamet

Dia mengatakan banyak pelanggan tetap yang berasal dari luar kota, mulai dari Bekasi, Depok, Jakarta, hingga Tangerang.

"Banyaknya langganan dari luar kota. Biasanya tamu yang dibawa oleh warga Cianjur, karena cocok dengan rasanya jadi langganan. Bahkan turun-temurun, jadi sampai anak dan cucunya juga langganan di sini," kata dia.

Dia mengaku makanan tradisional mulai tergerus oleh makanan-makanan cepat saji, dimana kawula muda lebih menggemari makanan kekinian. Namun dirinya yakin jika makanan tradisional akan tetap bertahan.

"Memang sudah mulai tergerus dengan makanan kekinian. Tapi tetap tidak akan punah. Karena selalu ada penggemarnya. Apalagi dari citarasa kan bisa lebih unggul. Namun tetap perlu dorongan dari berbagai pihak agar tidak punah nantinya," pungkasnya.

Artikel ini sudah tayang di detikjabar dengan judul Lontong Kuah Khas Cianjur, Pusaka yang Legendaris




(dfl/adr)

Hide Ads