Timbu, 'Lemang' Khas Dompu NTB yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Faruk Nickyrawi - detikFood
Selasa, 23 Apr 2024 14:30 WIB
Foto: Faruk Nickyrawi
Dompu -

Dari Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) ada makanan khas yang kini resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Makanan ini serupa lemang dengan nama timbu.

Belum lama ini Kemendikbud Ristek Republik Indonesia menetapkan timbu sebagai WBTB. Raihan ini seolah menjadi kado ulang tahun istimewa ke-209 untuk Bumi Nggahi Rawi Pahu itu.

Bahkan sertifikat penetapan itu diserahkan langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi ketika Upacara HUT Dompu pada Kamis (18/4/2024).

"Sebelumnya ada Tembe Muna Pa'a pakaian khas Dompu yang ditetapkan jadi WBTB. Sekarang ditambah timbu yang merupakan makanan khas Dompu. Totalnya ada dua," kata Kasi Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dompu, Dedy Arsyk, pada detikBali belum lama ini.

Tampilan timbu selintas mirip lemang. Bahan utamanya adalah beras ketan putih yang dicampur santan kelapa dan garam. Timbu lalu dibakar di dalam batang bambu hingga matang. Cita rasanya gurih nikmat.

Penjual makanan khas Dompu, Timbu di Pasar Tradisional Dompu. Foto: Faruk Nickyrawi

Dedi mengatakan timbu sudah ada di Dompu pada ribuan tahun yang lalu dan masih ditemukan eksistensinya sampai sekarang. Makanan austronesia ini dapat dijumpai di berbagai tempat di Dompu, salah satunya di pasar tradisional Dompu.

Sejak dulu, timbu hanya dibuat atau diproduksi pada waktu tertentu. Seperti pada hari-hari besar, acara-acara budaya, hingga pada perayaan-perayaan upacara tertentu.

"Kalau dulu, Timbu ini dibuat untuk suguhan atau untuk kudapan dan oleh-oleh bagi pekerja buruh tani. Karena dulu tidak ada uang, maka diberilah timbu," tuturnya.

Dedi mengungkapkan karena sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda, maka Pemda Dompu harus memikirkan cara untuk melestarikannya. Selain itu, Pemda juga harus melakukan inovasi agar makanan ini bisa bertahan lebih lama dari pada sebelumnya yang hanya bisa bertahan selama 3 hari.

"Upaya ke depan adalah menciptakan inovasi baru terkait dengan olahan, bagaimana bisa bertahan dalam waktu yang lama. Karena sekarang ini timbu paling bertahan hanya 3 hari saja. Kemudian harapan agar dilaksanakan Festival Bakar timbu (Puru Timbu) massal," ujarnya.

Harga Timbu mulai Rp 25-35 ribu per batang tergantung ukuran besar dan kecilnya. Foto: Faruk Nickyrawi

Dedi juga menegaskan status WBTB pada Timbu bisa saja dicabut pada waktu tertentu jika tidak ada peningkatan pelestarian dan rencana aksi unjuk melestarikannya ke depan. Hal ini harus benar-benar diperhatikan oleh Pemda Dompu.

"Untuk dimaklumi, status WBTB dapat dicabut bila dalam tiga tahun tidak ada peningkatan pelestarian, serta rencana aksi ke depannya," tegasnya.

Artikel ini sudah tayang di detikbali dengan judul "Timbu, Makanan Khas dari Dompu Jadi Warisan Budaya Tak Benda"




(adr/adr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork