Laris Manis! Tipat Cantok Mie Warung Dot Raih Omzet Rp 50 Juta Sebulan

Terinspirasi dari kuliner khas Bandung yang mengawinkan makanan khasnya dengan mie. Warung Dot Lalah hadir dengan menawarkan menu tipat cantok mie.

Jika tipat cantok biasanya hanya berisi lontong, beragam sayuran, dan bumbu yang pedas gurih. Namun, tipat cantok yang satu ini berbeda dengan yang lain karena menambahkan mie di dalam racikannya.

Pemilik Warung Dot Lalah Made Bimantara mengatakan awalnya ingin membuka warung dengan menu unik dan menemukan kuliner paduan makanan khas Bandung dengan mie.

"Kalau di luar Bali sih udah ada banyak ya mi dicampur sama bumbu kacang, kayak batagor, ketoprak. Terus kalau di Bali kan punya menu tipat cantok, spesialnya Bali kan, kurang lebih mirip-miriplah biasanya itu bumbu kacang," jelas pria berusia 30 tahun itu, Sabtu (12/2/2023).

Warung yang berlokasi di Jalan Kebak Sari, No.21 Denpasar, ini buka setiap hari mulai pukul 11.00 Wita sampai jam 19.00 Wita. Namun, Made mengaku terkadang mereka bisa saja tutup lebih cepat jika semua menu sudah habis.

Suasana Warung Dot Lalah sangat asri. Pembeli dapat menikmati sajian yang dipesan dengan pemandangan rumah khas Bali dengan tanaman rindang di sekitarnya.

Warung ini selain memiliki menu kuliner dengan rasa enak, harganya pun ramah di kantong, mulai Rp 8 ribu sampai Rp 20 ribu.

Pengusaha yang juga konten kreator ini mengaku sempat kaget dengan antusiasme pembeli, yakni mencapai 200 orang per hari. Sebab Made baru membuka warungnya bersama keluarga sekitar dua setengah bulan yang lalu.

Warung ini selain memiliki menu kuliner dengan rasa enak, harganya pun ramah di kantong, mulai Rp 8 ribu sampai Rp 20 ribu.

Pengusaha yang juga konten kreator ini mengaku sempat kaget dengan antusiasme pembeli, yakni mencapai 200 orang per hari. Sebab Made baru membuka warungnya bersama keluarga sekitar dua setengah bulan yang lalu.

"Mereka pada suka sih, banyak yang penasaran awalnya karena lihat dari sosial media, tapi akhirnya mereka pada balik lagi," tuturnya.

Pria asal Denpasar ini menyebut sebulan omsetnya bisa mencapai sekitar Rp 50 juta. Dan menu tipat cantok Indomie yang paling banyak dipesan di warungnya, bisa mencapai sekitar 50-60 persen dibanding menu lain. Dalam sehari bisa habis lebih dari dua dus Indomie.

Untuk rasanya sendiri terbilang unik, meskipun bumbu Indomie dicampur dengan bumbu kacang, tapi masih terasa bumbu mie di dalamnya. Lontongnya yang lembut sangat cocok dipadukan dengan tekstur mie yang kenyal dan sayuran yang segar.

"Untuk saat ini masih pakai Indomie saja, belum kepikiran pakai yang lain. Karena saya lihat penggemarnya sudah di mana-mana, rasanya juga melekat," ungkapnya.

Made menjelaskan tipat cantok mi ada dua tipe, yakni goreng dan kuah. Warung Dot Lalah juga memiliki menu lain seperti tipat plecing Indomie, rujak kuah pindang, tipat kuah kare, dan masih banyak lagi.