Penjual bubur ayam kaki lima di Gandaria ini viral sejak dibuka 2 bulan lalu. Namanya Bubur Ayam H. Furoda yang menawarkan racikan bubur ayam oriental halal dengan sentuhan lokal.
Menyusuri Jalan Gandaria III pada malam hari, tepatnya di dekat Taman Puring, kamu akan menemukan banyak penjual makanan kaki lima. Mereka membuka gerobak atau tenda jualannya di sisi kanan dan kiri jalan.
Bubur Ayam H. Furoda merupakan salah satunya. Mereka mendirikan gerobak dan tenda bubur ayam sejak 4 September 2023. Gerainya mudah dikenali karena terang dengan dominasi warna merah.
Bubur ayam di sini ditawarkan sejak pukul 18.30. Begitu gerainya beroperasi pada Rabu (8/11/2023), detikfood mendapati langsung ada antrean mengular. Pengunjung tak sabar mencicipi racikan bubur ayam kaki lima yang viral ini.
Bubur China asal Bandung dengan sentuhan lokal
Dihubungi detikfood (9/11/2023), Aldy yang merupakan pemilik Bubur Ayam H. Furoda mengatakan ingin menghadirkan bubur oriental atau khas China asal Bandung di Jakarta. Jika biasanya bubur ini hanya dapat dinikmati di restoran, ia ingin membuatnya lebih terjangkau.
"Karena kalau di Jakarta, bubur model begini biasanya dijual di restoran. Masih jarang yang kaki lima dan harganya terjangkau," kata Aldy.
Ia lalu menyesuaikan tekstur buburnya agar bisa diterima lebih luas. "Bubur oriental ini aslinya encer banget, sedangkan lokal kental banget. Kita gabung biar mendapatkan tekstur yang pertengahan," kata Aldy.
Di gerainya, detikfood (8/11/2023) juga berbincang dengan Sari yang merupakan adik ipar Aldy. Ia mengatakan sehari-hari bubur ayam dimasak di dapur yang ada di kawasan Radio Dalam.
"Mulai masak itu biasanya pukul 11 siang. Panci masak buburnya itu besar (biar sekaligus bisa masak banyak)," kata Sari. Ia juga mengatakan semua lauk dan pelengkap di Bubur Ayam H. Furoda dimasak sendiri.
Harapan 'Tukang Bubur Naik Haji' versi nyata
Banyak orang Indonesia lekat dengan sinetron Tukang Bubur Naik Haji. Judul sinetron ini seolah menginspirasi Aldy untuk memiliki harapan serupa.
"Maksud dari nama H. Furoda adalah doa. Kami bercita-cita mudah-mudahan dengan dagang bubur ini bisa menjadi wasilah agar kami bisa daftar buat naik haji furoda," katanya.
Haji furoda diketahui merupakan program haji tanpa antre atau haji non-kuota. Mereka yang mendaftar bisa naik haji lebih cepat, tanpa menunggu antrean bertahun-tahun lamanya.
Sejauh ini Aldy mengatakan usahanya tak menemui kendala berarti. Ia bersyukur punya tim yang solid. Tanggapan pembeli pun juga baik dimana mereka kebanyakan menghabiskan bubur sampai mangkuknya bersih, pertanda suka dengan rasanya.
Nikmatnya bubur ayam topping jamur shitake hingga kulit basah
Bubur Ayam H. Furoda mematok harga menunya mulai dari Rp 10 ribu untuk bubur polos dan Rp 15 ribu untuk bubur ayam 1/2 porsi. Topping standar bubur di sini adalah cakwe, suwiran ayam, bawang goreng, dan daun bawang.
Mereka menggunakan ayam petelur yang dagingnya lebih tebal. Suwirannya sebagai topping bubur juga besar-besar.
Saat diracik, bubur ayam diberi tambahan lada hingga kecap asin. Yang istimewa, kecap asin ini merupakan merek lokal Bandung. Merek itu dipakai karena rasanya yang khas.
Untuk pelengkap bubur ayam di sini sangat banyak, tapi yang jadi favorit adalah jamur shitake (Rp 5 ribu). Potongan jamur shitake rebus memberikan tekstur kenyal dan rasa umami pada bubur ayam.
Lalu ada kulit basah (Rp 5 ribu) yang juga kenyal gurih. Kulit ayam direbus dengan bumbu lalu disajikan per lembar agar mudah dinikmati.
Topping lainnya merupakan sayap ayam (Rp 3 ribu), pangsit (Rp 2 ribu), sate ati ampela/usus (Rp 4 ribu), kulit dan usus krispi (Rp 6 ribu), hingga telur ayam kampung (Rp 6 ribu).
Bubur Ayam H. Furoda punya menu spesial berikut sambalnya yang istimewa. Baca halaman selanjutnya.
(adr/odi)