Usaha Es Krim Bangkrut, Manajer Bank Ini Nyambi Jualan Mie Ayam

Sudrajat - detikFood
Rabu, 08 Nov 2023 16:00 WIB
Foto: Dok. Pribadi
Jakarta -

Manajer bank ini pernah mencoba peruntungan dalam bisnis es krim, tapi sayang 15 gerainya tutup. Ia yang tak putus asa coba menjalani bisnis kuliner mie ayam.

Ketika di Jakarta tengah booming es krim One Dollar Singapore (ODS) pada 2014, Rido Apriando mulai ikut memanfaatkan peluang. Pegawai BRI yang sudah tiga tahun berdinas di Palembang itu melihat di kota tempatnya bekerja baru ada satu gerai es krim ODS yang sangat ramai dikunjungi pembeli. Andai gerai serupa dibuka di daerah kelahirannya, Bandar Lampung, Rido membayangkan pasti juga akan laris manis.

Namun dia tak mampu untuk membeli franchise es krim yang saat itu mencapai Rp 250 juta. Tak menyerah, Rido nekad membuat es krim potong sendiri secara otodidak. "Saya dibantu teman yang menjadi chef di hotel bintang 5 di Palembang. Alat cetakan pertama saya menggunakan kotak wafer yang diisolatif ha-ha-ha," kata lelaki kelahiran Lampung 29 April 1989 itu saat berbincang dengan detikfood, Selasa (7/11/2023).

Rido Apriando yang mengaku suka memasak masakan tradisional dan mempraktekan menu-menu simpel di media sosial itu cukup percaya diri es krim olahannya tak kalah dengan ODS. Ia menamai es krim kreasinya itu 'Orchard Ice Road' (OIR).

Kreatifitas dan spekulasinya itu mendapat respons cukup baik dari para pembeli. Rido pun kemudian berani membuka gerai di mal tak jauh dari daerah kelahirannya, Bandar Lampung. "Modal saya waktu itu cuma tarik tunai uang di ATM dan dari kartu kredit," ujarnya.

Rido Apriando, bankir yang berwirausaha es krim Singapura Foto: Dok. Pribadi

Secara bertahap jumlah gerainya terus bertambah mengisi mal-mal dan groceries di Bandar Lampung. Untuk terus mendongkrak popularitas dan penjualan OIR, pada 2015 Rido Apriando berani mensponsori konser penyanyi Raisa di Bandar Lampung.

Dia juga menjual franchise OIR ke pengusaha di Bengkulu dan Metro Lampung. Sayangnya dia melakukan sistem jual putus sehingga semua menu es krim racikannya itu dikembangkan lebih lanjut oleh si pembeli menjadi merek sendiri. "Itu kesalahan saya dulu sebagai pemula di bidang usaha kuliner," ujarnya penuh sesal.

Hingga 2019, total dia memiliki 15 gerai yang tersebar hingga ke Palembang dan Bengkulu. Ketika pandemi Covid-19 meruyak dan aktivitas semua mal dibatasi dan tutup, semua gerai es krimnya pun bangkrut.

Namun Rido tak mau berlama-lama meratapi kegagalan bisnisnya tersebut. Ia kadung nyandu menjadi wirausahawan, apalagi statusnya sebagai pegawai BRI kerap berurusan dengan para pelaku UMKM.

Di tengah pandemi, Rido melihat ada satu jajanan yang sepertinya tak ikut mati dan tetap digemari yaitu mie ayam. Kebetulan dia pernah menikmati kuliner mie saat traveling ke Hong Kong. Jadilah mie ala Hong Kong tersebut dia modifikasi menjadi versi mie ayam. Nama kedainya, 'Mie Ayam Aroma'.

Rido Apriando mencoba peruntungan dengan membuka Mie Ayam Aroma. Foto: Dok. Istimewa

"Banyak yang mengira mie ini punya (orang) Cina karena rasa kaldunya berasa banget. Mie ayam ini banyak yang suka orisinal tanpa dicampur saus dan kecap," ujar Rido yang meraih sarjana hukum dari Universitas Lampung.

Sejak 2019, dia memiliki tiga gerai mie ayam Aroma yang antara lain berlokasi di belakang kampus UIN Raden Intan, Sukarame dan di PKOR (Pusat Kegiatan Olah Raga) Way Halim, Bandar Lampung. Dia sengaja tak ekspansif bukan karena kapok tapi karena ingin lebih fokus.

Apalagi karirnya di BRI terus menanjak dan harus berpindah-pindah kota. Kini Rido sudah sekelas manajer dengan jabatan Pemimpin Cabang Pembantu BRI di wilayah kerja Pekanbaru, Riau.

Pengelolaan sehari-hari usahanya itu pun diserahkan kepada adiknya. Dia mengklaim omzet penjualan mie ayam Aroma rata-rata per gerai Rp 60 juta perbulan, atau rata-rata omset harian Rp 2 jt per gerai. "Itu belum termasuk jika ada event yang sifatnya pesanan atau panggilan ke acara," ujar Rido.



Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"

(adr/adr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork