Beberapa orang lebih suka mengonsumsi ayam kampung. Namun, ayam kampung terkenal punya tekstur lebih keras. Untuk mengolahnya, bisa mengikuti cara yang dibagikan oleh chef ini.
Dalam membuat hidangan ayam, beberapa orang mungkin lebih suka menggunakan ayam kampung. Dari segi kualitas, ayam kampung punya daging yang lezat. Rasanya juga lebih gurih dan enak.
Hal ini disebabkan karena ayam kampung mengonsumi makanan yang lebih bervariasi. Selain pakan ayam, ayam kampung juga kerap mencari makanan sendiri di ladang atau kebun. Ayam kampung pun lebih aktif bergerak, sehingga ototnya lebih kuat dan padat.
Namun, cukup sulit mengolah ayam kampung lantaran tekstur yang lebih keras dibandingkan ayam pejantan atau ayam negeri. Dibutuhkan beberapa proses agar ayam kampung bisa diolah menjadi sajian yang enak.
Kalau mau mengolah ayam kampung, kamu bisa mengikuti cara yang dibagikan oleh Corporate Executive Chef Archipelago, Santoso Windoe kepada detikfood (29/07). Begini caranya.
1. Direbus dengan daun aromatik
Perlu proses lebih panjang dalam mengolah ayam kampung. Chef Windoe mengungkap, ayam kampung perlu direbus dengan bumbu yang lebih banyak dan tajam aromanya.
"Perbedaan ayam kampung dan ayam biasa, ayam kampung prosesnya direbus lebih tajam dari bumbunya. Karena kan akan diproses lebih lama," ujar chef Windoe pada acara Archipelago Food Festival (AFF) 2023.
Ayam kampung bisa direbus dengan menambah daun aromatik, seperti daun salam, serai, daun jeruk, atau daun kari. Bisa juga ditambah dengan biji kurma dengan jumlah ganjil.
2. Direbus menggunakan api kecil
Selain direbus menggunakan bumbu yang tajam, chef Windoe juga menjelaskan kalau ayam kampung bisa direbus dengan santan atau air kelapa.
Namun, api yang digunakan untuk merebus ayam kampung harus kecil dan ayam kampung perlu dimasak dalam waktu lama.
"Apinya tidak boleh terlalu besar. Jadi apinya harus kecil, lalu proses masaknya lama," jelas chef Windoe.
Tips mengolah ayam kampung ala chef Windoe bisa dilihat pada halaman selanjutnya!
Simak Video "Pelari Newbie Jangan Gegabah!"
(aqr/adr)