Siapa sangka di dalam Terminal Bus Tingkir, Salatiga ada kuliner 'hidden gem' yang layak dicoba? Namaya Soto Kwali Pak Iket yang tawarkan semangkuk soto sapi Rp 11 ribu saja.
Salatiga identik dengan kulinernya yang murah meriah dan enak. Salah satunya soto yang dibanderol Rp 11 ribu saja per mangkuk, sudah dengan nasi.
Racikan soto ini terbilang 'hidden gem' karena lokasinya tersembunyi di antara hiruk pikuk Terminal Bus Tingkir di Jalan Tingkir Tengah, Salatiga. Menempati kios mungil di sisi timur terminal bus, namanya Soto Kwali Pak Iket.
Sunardi, pengelola usaha soto kwali ini mengatakan usahanya dirintis sang ayah sejak 1965. Nama 'Iket' disematkan karena dahulu sang ayah sering memakai ikat tradisional di kepalanya saat berjualan.
Lokasinya bukan di terminal sekarang, melainkan di Terminal Stamplat dan terminal Soka yang ada di tengah kota Salatiga. Baru pada tahun 2000, pindah ke Terminal Bus Tingkir.
Sayangnya, area Soto Kwali Pak Iket kini terbilang kecil. "Tempat ini baru. Konsepnya lebih modern, tapi area makannya jadi jauh lebih sempit," tutur Sunardi pada tim d'foodspot (10/4).
Di lapak sederhananya, tampak kuali untuk merebus kaldu soto ada di bagian depan. Proses masaknya masih pakai kayu bakar yang tradisional. Sunardi menuturkan proses masak kaldu cukup lama agar sari-sarinya keluar.
Seporsi soto sapi di sini dibanderol Rp 11 ribu saja. Di dalamnya berisi nasi, tauge, suwiran daging sapi super empuk, dan taburan seledri. Kuahnya yang berwarna cokelat keruh terasa gurih ringan dan menyegarkan.
Kalau mau lebih lengkap, kamu bisa cicip aneka pendamping soto seperti sate telur puyuh, tempe goreng, dan aneka jeroan sapi goreng yang empuk manis. Harganya juga terjangkau.
Sunardi menuturkan dalam sehari sekitar 200 mangkuk soto bisa terjual. Pelanggannya kebanyakan para penumpang bus yang naik dan turun di terminal, pegawai terminal, hingga para sopir bus.
Simak Video "D'foodspot: Rekomendasi Sate Maranggi Legendaris di Purwakarta"
(adr/odi)