Melewati Purwakarta rasanya tidak lengkap kalau belum mencicipi kuliner ikoniknya, sate maranggi. Racikan sate sapi berbumbu ketumbar dan gula merah ini terasa nikmat dengan paduan sambal tomat segar.
Perjalanan tim d'foodspot menelusuri kota-kota di Pantai Utara Jawa (Pantura) membawa kami ke Purwakarta sebagai tujuan pertama. Kota di Jawa Barat ini memiliki beberapa kuliner khas.
Beberapa yang terkenal antara lain ayam goreng Purwakarta yang teksturnya basah, surabi, hingga pepes Purwakarta. Lalu ada sate sapi yang jarang ditemukan di daerah lain di Indonesia.
Namanya sate maranggi yang dahulu, sebelum ada tol Jakarta-Bandung, seolah menjadi destinasi wajib untuk bersantap. Bahkan kini setelah ada tol pun, banyak pelancong yang rela singgah ke Purwakarta hanya demi makan sate maranggi.
Sate ini istimewa karena umumnya dibuat dari daging sapi, tak seperti kebanyakan sate yang memakai daging ayam atau kambing. Sate maranggi lalu dipadukan dengan sambal tomat cincang yang asam segar.
Salah satu tempat terbaik untuk menikmati sate maranggi adalah Sate Maranggi Haji Yetty yang ada di Jalan Raya Cibungur. Tempat makan sate ini begitu luas dengan area parkir yang juga menampung bus.
Sate Maranggi Haji Yetty konon sudah ada sejak tahun 1990an. Perintisnya, Haji Yetty yang kini bisa sukses mengolah hingga 1,5 ton daging sapi saat akhir pekan ataupun musim liburan.
Bumbu ketumbar dan gula merah bikin sate maranggi istimewa
Sate maranggi dibuat dari daging has dalam/luar sapi. Di antaranya lalu diselingi potongan lemak. Sate ini memiliki ciri khas rasa manis yang kuat.
Bumbu halus sate maranggi antara lain bawang, ketumbar, dan gula Jawa. Sate dibakar hingga matang berwarna cokelat gelap dan disajikan dengan sambal tomat.
Di Sate Maranggi Haji Yetty, sambal ini diracikan 'dadakan' di cobek besar. Terlihat ada potongan tomat merah dan cabe rawit yang diiris kasar berpadu jadi satu.
Untuk pendampingnya, bisa memakai nasi putih atau nasi tutug oncom yang nikmat. Saat tim d'foodspot mampir (10/4), harga per tusuk sate maranggi sapi kini Rp 5.500.
Selain sapi, ada pilihan sate maranggi kambing (Rp 6.000/tusuk) dan sate maranggi ayam (Rp 5.000/tusuk). Menu lain yang juga tersedia adalah sop iga sapi yang aroma dan rasa rempahnya begitu nikmat.
Kalau suka olahan pedas segar, coba cicipi ikan gurame, ayam, nila, atau lele yang disajikan di cobek. Bumbunya pedas segar dengan irisan bawang merah dan cabe rawit yang berlimpah.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
(adr/odi)