Pandemi COVID-19 menjadi titik balik kehidupan bagi hampir seluruh orang. Banyak yang memanfaatkan situasi ini untuk mengeksplorasi peluang kerja baru. Bahkan, tidak sedikit yang akhirnya beralih menjadi pelaku UMKM.
Misalnya saja Dewi Fatimah asal Yogyakarta yang akhirnya merintis usaha kue batik Mr. One Cake and Cookies. Dewi bercerita usahanya pertama kali dirintis pada tahun 2020. Niat awalnya pun sederhana, yaitu untuk mencari kegiatan yang menghasilkan uang selama masa pandemi.
"Awal berdirinya itu karena pandemi. Kita cari kayak peluang usaha. Walaupun pandemi kan kita di rumah aja, tapi gimana caranya kita bisa usaha menghasilkan uang," ujarnya kepada detikcom, Kamis (15/12/2022).
Kendati demikian, Dewi tidak ingin merintis usaha yang biasa-biasa saja, melainkan bisnis yang unik dan bisa menarik minat orang untuk membeli. Akhirnya, Dewi menjatuhkan pilihannya pada usaha kue.
Agar kue buatannya berbeda dari yang lain, Dewi memutuskan untuk membuat motif batik pada hasil kreasinya. Di sisi lain, Dewi juga ingin mengangkat budaya batik yang merupakan ciri khas khusus Yogyakarta.
"Kalau untuk bolu gulung, saya mikirnya itu banyak macamnya, rasa-rasanya banyak. Tapi saya pengen ada satu ciri khas khusus gitu. Dan batik itu merupakan ciri khas khusus dari Yogyakarta. Terus saya cari usaha yang bisa mengangkat budaya batik Jogja," terangnya.
Lebih lanjut, Dewi mengatakan proses membatik pada kue tidaklah sesulit yang dibayangkan.
"Belajarnya nggak lama, cuma sehari bisa. Nanti kita latih terus," ucapnya.
![]() |
"Pertama kita cari gambar batiknya, nanti gambar itu kita jiplak, terus kita gambar. Tintanya itu dari tepung, gula halus, SP, telur, sama pewarna. Terus kita masukin ke plastik untuk pensilnya. Dikasih warna terus kita gambar," urai Dewi.
Ia menambahkan pelanggan juga bisa melakukan custom order dan meminta motif batik tertentu. Misalnya, motif yang berhubungan dengan acara-acara besar.
"Nanti kalau waktunya Natal kita juga bikin batik dengan motif Natal, ada Santa Claus, ada tongkatnya, ada kaus kakinya. Pokoknya ya nuansa Natal gitu," ucapnya.
Seiring dengan berjalannya waktu, usaha Dewi semakin dikenal dan mendapat banyak pelanggan. Bahkan, Mr. One Cake and Cookies bisa meraih omzet hingga Rp 10 juta per bulan.
"Per bulan itu bisa sampai Rp 10 jutaan. Karena setiap kali pemesanan untuk (kue) batik, walaupun nggak setiap hari ya, tapi selalu orang pesen itu bisa sampai 800 (pcs). Mereka itu untuk acara-acara tertentu, misalnya ada ulang tahun, terus untuk bingkisan oleh-oleh," ungkapnya.
Dewi juga menuturkan usaha miliknya dapat beroperasi dengan lancar meski selama pandemi.
"Walaupun pandemi tapi alhamdulillah pesanan untuk kue batik sangat banyak, jadi tidak terlalu terpengaruh," imbuhnya.
Untuk penjualan, Dewi mengatakan Mr One Cake and Cookies mengandalkan platform online dan penjualan secara offline.
"Online bisa, offline juga bisa. Kita juga ada di tempat oleh-oleh Bakpia Kukus Tugu Jogja. Alhamdulillah omzet terbesar di situ. Selain itu kita juga ada di Bandara YIA (Yogyakarta International Airport)," sebutnya.
Dewi mengaku usaha miliknya mendapat banyak bantuan dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) atau BRI. Khususnya, untuk penjualan dan digitalisasi.
"Untuk penjualan kita kan online ya. Kalau emak-emak kan belum melek digital. Itu salah satunya," ujarnya.
"Jadi diajari, kita kan ada penjualan, terus jumlah tenaga kerja. Itu nanti ada sarang laba-labanya. Di situ dilihat dari pergerakan dari usaha kami. Itu semuanya dari BRI dibimbing mas, jadi ketahuan kita masuk kelas yang mana, menengah atau bawah," pungkas Dewi.
Mr. One Cake and Cookies merupakan salah satu UMKM yang hadir di gelaran UMKM BRILianpreneur Expo(RT) 2022 yang diselenggarakan di JCC, Senayan, Jakarta pada 15-18 Desember 2022.
Simak Video "Kemeriahan Opening Ceremony UMKM EXPO(RT) BRIlianpreneur 2022"
[Gambas:Video 20detik]
(prf/ega)