Menuju Hari Pangan Sedunia, Indonesia masih mengalami masalah krisis pangan. Sebenanrnya masalah ini bisa diatasi, salah satunya dengan melibatkan milenial agar lebih bertanggung jawab pada makanan.
Belum lama ini, presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa Indonesia termasuk negara yang sedang terancam krisis pangan. Banyak warga Indonesia yang belum menyadari bahwa pangan dapat berdampak terhadap lingkungan.
Guna menghindari ancaman tersebut, Eathink sebagai platform yang fokus memperkenalkan sistem pangan berkelanjutan membuat acara Eathink Market Fest 2022. Acara ini berlangsung 15-16 Oktober 2022.
"Bapak Presiden Jokowi kerap mengingatkan soal ancaman krisis pangan di tengah situasi global yang tak menentu. Makanan yang kita pilih berdampak pada keberlanjutan sistem pangan. Konsumsi makanan yang melebihi angka produksi akan memunculkan banyak permasalahan, mulai dari gizi, sampah makanan hingga agrikultur. Karenanya, #ourfoodchoicematters untuk keberlanjutan pangan Indonesia yang lebih baik," ungkap Jaqualine Wijaya, Co-founder, Food Sustainesia.
Selain krisis pangan, masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi juga bisa timbul akibat konsumsi makanan yang tidak ramah lingkungan. Hal ini seperti yang disampaikan oleh dr. Ida Gunawan, MS SpGK(K) FINEM, Dokter Spesialis Gizi Klinik Konsultan.
"Salah satu permasalahan yang timbul dari konsumsi makanan yang kurang bertanggung jawab adalah masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi. Contohnya, penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, hipertensi, stroke, diabetes, kanker, gagal ginjal, tiap tahun terus meningkat dan menempati peringkat tertinggi penyebab kematian di Indonesia, terutama pada usia produktif," ungkap dr. Ida Gunawan.
Konsumsi makanan yang tidak bertanggung jawab ternyata juga bisa menimbulkan masalah lingkungan. Banyak anak muda yang seringkali menyisakan makanan mereka. Sebenarnya, kondisi tersebut justru akan menyebabkan food waste yang bisa mengancam krisis pangan.
Dengan banyaknya makanan sisa yang terbuang, itu akan berdampak pada lingkungan, salah satunya gas emisi. Indonesia bahkan termasuk ke dalam 3 negara dengan tingkat food loss dan food waste tertinggi.
Dewi Fatmaningrum selaku perwakilan dari FAO (Organisasi Pangan Organisasi Pangan dan Pertanian, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menjelaskan bahwa anak muda kini harus tahu porsi makanan yang cukup.
Mereka juga bisa memilih untuk mengonsumsi makanan lokal agar tidak banyak gas emisi yang terbuang sia-sia. "Kita juga bisa melihat makanan lokal karena tidak perlu melalui proses yang panjang. Karena dekat, jadi akan mengurangi emisi dan distribusi dari makanan yang panjang itu," ujarnya.
Untuk itu, Eathink bersama dengan dr. Ida Gunawan dan Dewi Fatmaningrum berusaha mengajak masyarakat Indonesia agar lebih bertanggung jawab dengan makanan mereka dan berkontribusi terhadap keberlanjutan pangan.
Stigma tentang makanan berkelanjutan mungkin terdengar sulit dan mahal, tetapi itu semua bisa diawali dari rumah dan dari diri sendiri. Caranya dengan membuat meal plan atau rencana makan sesuai dengan pola gizi seimbang.
Masyarakat atau konsumen juga bisa memilih makanan lokal yang lebih mudah didapat dan memanfaatkan makanan musiman agar tidak ada yang terbuang sia-sia.
Contohnya, konsumen bisa makan mangga ketika sedang musimnya. Selain lebih hemat, memanfaatkan makanan musiman juga bisa menyelamatkan dari makanan sisa atau food waste. Karena jika tidak, akan ada banyak mangga yang terbuang sia-sia hingga menyebabkan food waste kembali.
"Memang ada stigma yang menganggap pola makanan berkelanjutan itu sulit. Tetapi balik lagi, kita bisa melihatnya dari berbagai macam sisi. Misalnya dari sisi agricultural dan sumber bangan, lebih baik kita memilih makanan lokal dan seasonal. Sisi health dan innovation, bagaimana kita pilih makanan yang seimbang dan sesuai dengan gizi yang dibutuhkan," pungkas Jaqualine Wijaya
Jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai cara mudah untuk membuat meal plan sesuai dengan pola gizi seimbang, dan ingin belajar tentang bagaimana menerapkan keberlanjutan pangan di rumah, bisa datang ke Eathink Market Fest 2022, yang diadakan di Open Door - Flavor Bliss, Alam Sutera pada 15-16 Oktober 2022. Tiket dapat diperoleh gratis di: https://goers.co/emf2022
Selain workshop dan talkshow mengenai sustainable & healthy living, akan ada juga demo masak oleh alumni MasterChef Indonesia, live music oleh RAN, dan sustainable bazaar oleh 50 tenant yang menawarkan bahan makanan ramah lingkungan dan ramah dikantong. Dapatnya tiketnya secara gratis di: https://eathink.id/market-fest/.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
(aqr/adr)