Pasar Jatinegara diketahui sebagai pasar tertua di Jakarta. Berdiri sejak zaman Belanda, pasar ini masih aktif menawarkan kebutuhkan pokok hingga kuliner enak.
Meski telah berdiri selama ratusan tahun lalu, Pasar Jatinegara masih menjadi pasar favorit warga Jakarta, terutama yang ada di sekitarnya. Pasar yang dulunya bernama 'Mester Passer' ini memiliki beberapa area dengan penawaran yang berbeda.
Saat menginjakan kaki pertama kali di area Pasar Jatinegara akan disambut dengan papan nama bertuliskan Pasar Jatinegara. Nama 'Pasar Mester' sempat disematkan di papan nama tersebut beberapa tahun lalu, namun kini sudah tidak dipasang lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di area depan pasar banyak kios-kios pinggir jalan yang menawarkan beragam kebutuhan. Seperti buah-buahan dan aneka peralatan dapur. Ada puluhan pedagang yang menawarkan barang serupa, seperti wajan, piring, gelas, dan lainnya.
Baca Juga: 10 Kuliner Manado Nonhalal, Ragey hingga Pangi
![]() |
Saat kami mengunjungi Pasar Jatinegara minggu lalu (5/8), penjual pernak-pernik merah putih untuk merayakan kemerdekaan Indonesia juga banyak menghiasai kios-kios pedagang.
Kini yang menjadi pasar utamanya adalah Jatinegara Trade Center. Pasar ini dibawah naungan PD. Pasar Jaya. Bangunan pasar ini terdiri dari 4 lantai dengan ratusan kios pedagang di dalamnya.
Untuk yang mencari kebutuhan pokok dan bahan kue, langsung saja mencari area basement. Di sana kamu bisa menemukan kios pedagang yang menawarkan sayuran, daging, ikan, hingga kebutuhan bahan segar lainnya.
DetikFood mengunjungi sebuah kios daging sapi dan berbincang dengan sang penjual bernama Billy. Billy sudah berjualan daging di Pasar Jatinegara sejak tahun 1993.
![]() |
Baca Juga: Waroeng Woka: Sedapnya Cakalang Suwir dan Cumi Hitam Khas Manado
"Saya sudah jualan di sini dari 1993, dibandingin sama yang dulu yang berkurang itu ya daya belinya kecil," ujar Billy kepada detikFood (5/8).
"Ya karena sekarang semuanya naik. Daging saja dari lebaran kemarin turunnya sedikit saja. Sekarang kita masih jual 150 kg sekilo," lanjutnya.
Area daging dibedakan menjadi 3 jenisnya. Ada blok yang menjual daging sapi, ayam, ikan, dan daging babi. Area ini berada di pinggir, sedangkan bagian tengah diisi penjual sayuran.
DetikFood juga sempat berbincang dengan penjual cabe di Pasar Jatinegara. Mereka mengatakan kalau harga cabe di pasar sudah menurun. Kini harganya sekitar Rp 70.000 - Rp 80.000 per kilogram.
![]() |
Aneka sayuran di Pasar Jatinegara juga stabil harganya. Kamu juga hisa menemukan penjual bumbu halus di sekitar penjual sayuran.
Keluar dari area pasar basah yang menjual sayuran dan daging-dagingan, kamu akan menemukan beberapa kios pedagang yang menjual aneka plastik atau tempat penyajian. Ada juga yang menawarkan bahan-bahan pembuatan kue dan aneka kue kering.
Pasar Jatinegara ternyata juga terkenal dengan penjual kue kering yang beragam dan harganya terjangkau. Tak heran kalau Pasar Jatinegara selalu menjadi primadona saat Ramadhan.
Tak jauh dari area pasar, berjarak sekitar 500 meter ada tempat makan sate enak. Namanya Warung Sate Sederhana atau yang dikenal dengan Sate Keroncong.
![]() |
Dijuluki seperti itu karena di depan warung sate ada pengamen musik keroncong. Warung ini menawarkan sate kambing, tongseng, dan gule yang sedap. Harga per porsinya mulai dari Rp 40.000 - Rp 70.000 per porsi.
Baca Juga: 7 Sayur Khas Jawa Ini Ada Sejak 2 Abad Lalu dan Tertulis di Serat Centhini
(yms/odi)