Beberapa hari ini, kondisi iklim di Indonesia terasa berbeda dari biasanya. Ya, selama seminggu terakhir cuaca panas terik dirasakan oleh masyarakat.
Di saat cuaca panas seperti saat ini memang paling enak menyantap hidangan yang menyegarkan. Salah satu yang bisa dicoba yaitu mango sago, dessert khas Hong Kong yang sempat viral beberapa tahun lalu. Saat menyantapnya, kamu bisa merasakan perpaduan sensasi creamy dan segar dari buah dalam 1 hidangan.
Sesuai namanya, mango sago menggunakan mangga dan sagu mutiara sebagai bahan utama. Tidak hanya itu saja, hidangan penutup ini juga berisi puding atau jelly. Selain mango sago, ada juga varian sago lainnya yang tidak kalah lezat, yakni avocado sago. Perpaduan antara daging buah alpukat yang gurih dipadukan dengan kuah creamy memang paling serasi.
Jika ingin menyicip sago dessert enak, coba deh kunjungi laman Instagram @tjemal_tjemil88. Di sana kamu bisa menemukan varian mango sago dan avocado sago dalam cup praktis. Selain itu, toko ini juga menjual aneka hidangan lezat lainnya, mulai dari cupcake, hingga pie dan pudding buah.
Devi Riyana Sari selaku owner Tjemal Tjemil mengatakan avocado dan mango sago merupakan beberapa menu best seller di tokonya.
Selain menggunakan bahan pilihan, menurut Devi olahan sago dessert miliknya juga dijamin kehigienisannya.
Ia menyebut usahanya bermula dari anak yang memiliki hobi ngemil dan jajan. Agar lebih hemat, dia pun berinisiatif membuat camilan enak agar sang buah hati tidak terus-terusan jajan di luar.
"Kalau jajan terus bisa tipis dong kantong si emak. Akhirnya saya mulai bikin aneka camilan. Nah sebagian dibagikan ke tetangga. Eh katanya enak, jadi saya mulai berani jualan," katanya kepada detikcom.
Devi mengaku adanya pandemi COVID-19 cukup berimbas terhadap usaha kulinernya. Bahkan, ia sempat harus menutup toko.
"(Ya berdampak). Sebelum pandemi saya jualan offline. (Jadi setelah pandemi) pendapatan berkurang dan harus menutup toko," paparnya.
Untuk menyiasati hal tersebut, ia menerapkan strategi jemput bola, dengan mengantarkan pesanan secara langsung kepada konsumen. Devi juga mulai merambah penjualan online.
"Alhamdulillah meningkat kak semenjak pandemi saya beralih ke jualan online dengan sistem jemput bola dari yang biasanya saya buka lapak beralih ke online pendapatan saya naik sekitar 50%," paparnya.
Selain itu, dia juga mengikuti program pengembangan bisnis kuliner, seperti 'Kembangkan Bisnis Kulinermu'. Diketahui acara tersebut digelar detikcom bersama Kraft Heinz Food Service untuk mendorong UMKM di Tanah Air bisa naik kelas. Ia berharap ilmu yang didapat bisa membawa peningkatan pada usaha yang dirintisnya.
"(Semoga) produk saya bisa dikenal luas oleh masyarakat dan memperluas jaringan bisnis," tandasnya.
(ads/ads)