Kisah Mantan Pegawai Bank Sukses Jual Kue Kacang Beromzet Rp 1 Miliar

Kisah Mantan Pegawai Bank Sukses Jual Kue Kacang Beromzet Rp 1 Miliar

Yakub Mulyono - detikFood
Minggu, 24 Apr 2022 15:00 WIB
Kue Kacang Mak Enak, Oleh-Oleh Baru Khas Jember yang Hits
Foto: Yakub Mulyono
Jember -

Mantan pegawai bank di Jember ini sukses berbisnis kue. Bahkan kue kacang Mak Enak buatannya jadi hits hingga meraih omzet Rp 1 milliar di bulan ramadan.

Kue kacang Mak Enak dengan gerai di Jalan Letjen S Parman, Kecamatan Sumbersari, Jember, berdiri sejak tahun 2015. Hingga kini kondang dengan kue kacang Mak Enak. Kue khas Jember yang berbahan dasar kacang tanah itu, dikelola oleh seorang mantan pegawai bank. Kini, omsetnya dari bisa mencapai Rp1 miliar per hari.

Menurut pemilik usaha kue kacang Mak Enak Dono Febriono (34), awal berdirinya usaha pembuatan kue kacang itu sekitar tahun 2015. Ketika itu ia memutuskan berhenti sebagai seorang pegawai bank di Jember.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi waktu itu belum ada kue kacang ini. Awal saya memproduksi dan menjual kue bolu tape. Itu di rumah mertua, karena saat itu masih numpang di sana. Kemudian saya pasarkan dan titip ke toko-toko oleh-oleh," kenang Dono, Jumat (22/4/2022).

Berbekal ilmu teknologi pembuatan makanan dan pengalaman bekerja di pabrik pembuatan makanan sebelum menjadi pegawai bank, Dono memberanikan diri banting stir membangun usaha berjualan kue.

ADVERTISEMENT

Baca juga: Pesan Makanan 15 Menit Sebelum Resto Tutup, Pelanggan Ini Dihina Habis-habisan

Kue Kacang Mak Enak, Oleh-Oleh Baru Khas Jember yang HitsBerdiri sejak tahun 2015, kini kue kacang Mak Enak sudah berhasil mencapai omzet hingga Rp 1 milyar per harinya. Foto: Yakub Mulyono

"Kue bolu tape Alhamdulillah memiliki banyak pelanggan. Tapi karena tidak tahan lama, hanya 10 hari, saya mencari alternatif produksi kue lain. Selain itu, saya juga mikir bagaimana caranya Jember punya jajanan lain selain tape agar bisa menjadi ciri khas," ucap pria lulusan Fakultas Teknologi Hasil Pertanian (THP) Universitas Jember (Unej) itu.

"Kebetulan waktu itu saya menemukan rumah produksi kue kacang di Jember. Saya saat itu masih belum bikin sendiri, hanya bantu jual. Kemudian dari jualan itu, saya juga sudah memberikan merek dagang Mak Enak," sambungnya.

Dalam pemasaran kue kacang Mak Enak itu, ia tidak menjual secara langsung ke masyarakat, namun lewat penjualan online.

"Saya pasarkan secara online. Tidak ada marketing atau pun sales. Tapi Alhamdulillah banyak peminatnya. Dari itu akhirnya banyak pesanan. Tidak cukup dari satu rumah produksi, akhirnya saya pun mulai mengembangkan usaha dengan menambah beberapa rumah produksi. Juga mulai nyoba produksi sendiri," ujarnya.

Baca juga: Dapat Review Negatif, Restoran Ini Tega Beberkan Informasi Pribadi Pelanggan

Kue Kacang Mak Enak, Oleh-Oleh Baru Khas Jember yang HitsSalah satu trik marketingnya adalah menggunakan media sosial yang menjadi kunci kesuksesan pemasarannya. Foto: Yakub Mulyono

Penjualan secara online yang dilakukan juga lewat beberapa medsos.

"Apakah itu instagram, facebook, dan yang lain. Kemudian saya juga punya web untuk memasarkannya. Tidak ada sales dan marketing sampai sekarang. Jualan hanya lewat HP," kata Dono.

Namun karena usaha yang digelutinya semakin besar, kini dia pun memanfaatkan tenaga para ahli IT.

"Alhamdulillah, jadi memang fokus untuk penjualan adalah lewat online. Malah adanya gerai penjualan offline (toko kue), awalnya dari orang Jember yang punya saudara di luar kota seperti Jakarta," kata Dono.

Kala itu mereka diberi tahu dan ditunjukkan ada toko kue nastar atau kue kacang yang enak di sana.

"Jadi dari sana awalnya gerai ini. Jadi adanya toko atau gerai ini, dari warga Jember yang datang dan beli ke sini. Tahunya belakangan," ucapnya.

Lebih jauh Dono mengatakan, untuk best seller jajanan yang dijualnya, adalah Kue Kacang dan ada banyak turunannya jenis kue lain untuk lebaran.

"Kurang lebih 30 jenis kue. Tapi 70 persen kue kacang yang saya produksi. Dengan kue lain sejenis Monde susu. Macam-macam varian dan rasa," sebutnya.

Terkait omset, Dono menambahkan, saat awal usaha mendapat Rp 100 - 200 ribu per hari.

"Tapi Alhamdulillah sekarang bisa sampai Rp 500 juta per hari. Bahkan saat ramadan ini, Alhamdulillah bisa 2 sampai 3 kali lipat per hari. Kurang lebih Rp 1 miliar," tandasnya.

Baca juga: Sedih! Gerai Nasi Kari 45 Tahun Ini Terpaksa Tutup karena Tak Punya Penerus




(dfl/odi)

Hide Ads