Duta Besar Indonesia untuk Bulgaria, Makedonia Utara, dan Albania Iwan Bogananta mempromosikan rendang agar mendunia dalam program 'Rendang Goes to Europe'.
Program tersebut merupakan salah satu perluasan pemasaran produk bumbu atau pangan olahan dan rempah Indonesia. Program ini sekaligus menguatkan industri kuliner Indonesia dengan pengembangan restoran Indonesia di luar negeri serta menjadi bagian dari gastrodiplomasi untuk memperkuat citra positif Indonesia di dunia internasional.
"Mengusung semangat Rendang Goes To Europe Dubes Iwan Bogananta menggandeng Bela Ltd., sebuah perusahaan terkemuka di Bulgaria, untuk mempromosikan dan mendistribusikan rendang ke kawasan lain di Eropa, khususnya ke negara-negara Balkan. Nilai investasinya mencapai 3 juta dolar AS," ungkap Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dalam keterangannya, Rabu (13/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebutkan berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, nilai ekspor bumbu/rempah olahan dan komoditas/rempah segar Indonesia terus mengalami tren positif. Adapun rata-rata pertumbuhannya mencapai 2,95% selama lima tahun terakhir.
Pada 2020, nilai ekspor tercatat sebesar US$ 1,02 miliar. Sementra itu, target dari 'Indonesia Spice Up The World' hingga 2024 mendatang adalah peningkatan nilai ekspor bumbu dan rempah menjadi US$ 2 miliar serta menghadirkan 4.000 restoran Indonesia di luar negeri.
"Potensi pemasaran rendang di pasar internasional sangat besar. CNN Internasional pada tahun 2011 telah menobatkan rendang sebagai hidangan terlezat dalam daftar 50 hidangan di dunia. Rendang juga menempati posisi ke-11 sebagai makanan terenak di dunia pada 2021 versi CNN Travel," papar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (13/4/2022).
Penandatanganan kerja sama bisnis ini sudah dilakukan pada 28 November 2021 lalu. Bahkan, KBRI secara khusus mendatangkan pakar kuliner nusantara, William Wongso untuk mempopulerkan kuliner nusantara dengan melakukan demo memasak rendang.
Ia menyebutkan Chef Internasional Gordon Ramsay dalam program acaranya 'Uncharted' yang bekerja sama dengan National Geographic pun secara khusus datang ke Tanah Minangkabau pada tahun 2020 lalu untuk lebih mengenal belajar memasak rendang.
"Menunjukan bahwa rendang sudah populer di dunia internasional," tuturnya.
Lebih lanjut, Bamsoet mengatakan pemerintah juga sedang mengupayakan agar rendang bisa dinobatkan sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia oleh UNESCO sebagaimana Keris dan juga Batik.
Menurutnya, rendang lebih dari sekadar masakan. Di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya yang sangat kental. Misalnya, menghadirkan rendang pada acara adat perhelatan di Tanah Minang yang merupakan bentuk penghormatan terhadap penghulu, niniak mamak, bahkan tamu yang datang ke rumah.
"Komposisi makanannya yang terdiri dari empat bahan pokok seperti daging, kelapa, cabai, dan bumbu, melambangkan keutuhan masyarakat Minang. Dalam memasaknya pun tidak sekadar membutuhkan keahlian, melainkan juga membutuhkan ketekunan, keuletan, dan juga kesabaran," pungkas Bamsoet.
Sebagai informasi, Bamsoet menemui Duta Besar Iwan Bogananta hari ini bersama Staf Khusus Presiden RI Diaz Hendropriyono.
(prf/ega)