Seiring dengan demam korean wave atau k-wave, jajanan Korea ikut merajai berbagai negara. Selain tteokbokki, menu jajanan lain yang digemari yaitu corndog.
Corndog populer karena sering muncul dalam drama Korea atau video-video mukbang. Camilan ini memiliki bentuk bulat panjang. Di bagian tengah corndog ditusuk dengan kayu. Hot dog khas Korea ini sebetulnya sudah ada sejak tahun 1980-an, dan banyak ditemui di penjual kaki lima.
Isiannya terdiri dari sosis atau keju mozarella, yang dibalut adonan tepung seperti donat. Kemudian diberikan potongan kentang dan digoreng hingga garing. Tapi ada juga corndog yang hanya dibalut tepung roti atau tepung panir.
Sekarang ini mudah sekali menemukan corndog di Indonesia. Karena sudah banyak gerai atau kedai makanan yang menjual corndog dengan topping dan rasa yang beraneka ragam. Di Jabodetabek ada sebuah tempat yang cocok bagi yang ingin mencicipi jajanan Korea yang sedang nge-tren ini. Nama tempatnya yaitu Corndog Master yang memiliki cabang di Bintaro dan Mampang.
Ada belasan menu corndog yang tersedia di Corndog Master. Tidak hanya polosan, ada juga corndog dengan isian asin seperti sosis, mozarella, serta corndog dengan topping saus mentai yang gurih lezat. Nggak suka asin?
Tenang saja, ada banyak rasa buat kamu tim manis. Di antaranya cokelat, stroberi, tiramisu, dan matcha. Tidak hanya itu saja, Corndog Master juga berkolaborasi dengan KitKat untuk mengeluarkan varian spesial. Selain tampilannya yang menarik, rasanya juga fantastis.
Soal harga, aneka macam corndog di Corndog Master terbilang cukup ramah di kantong. Kamu bisa menikmati jajanan ini dengan harga mulai Rp 10 ribu saja. Terjangkau bukan? Buat yang kepo dengan menunya bisa langsung kunjungi laman Instagram @corndog.master. Selain di Bintaro, Corndog Master baru-baru ini juga membuka cabang terbaru di Palu, lho, tepatnya di Jalan Bali No. 1, Palu, Sulawesi Tengah.
Hana Vinnie selaku owner Corndog Master mengatakan ide usahanya muncul dengan melihat tren makanan Korea yang nge-hits di Indonesia. Namun jajanan tersebut dikembangkan lagi agar bisa diterima di lidah masyarakat.
"Melihat minat masyarakat pada produk ini akhirnya Corndog Master mengembangkan inovasi corndog yang dapat dinikmati semua kalangan dan terutama lidah Indonesia. Menyajikan berbagai menu variatif dengan variasi menu asin dan manis yang dapat dipilih sesuai dengan selera masyarakat Indonesia," ujarnya kepada detikcom.
Hana mengatakan setiap bulan setidaknya ada 777 corndog yang terjual, dengan omzet mencapai jutaan. Kendati demikian, dia tidak memungkiri pandemi COVID-19 yang turut berdampak terhadap usahanya dan membuat penjualan turun drastis. Kondisi ini dia siasati dengan menerapkan sejumlah strategi, salah satunya memanfaatkan layanan berbasis online.
"Kami sudah mengantisipasi hal ini dengan mendaftarkan usaha kami ke layanan pesan antar berbasis online seperti GoFood dan GrabFood, jadi kami masih ada sumber penghasilan selain layanan dine in," papar dia.
Di samping itu, dia juga berpartisipasi dalam program pengembangan bisnis kuliner seperti 'Kembangkan Bisnis Kulinermu' dari detikcom dan Kraft Heinz Food Service. Hal ini dilakukan guna mencari inspirasi dalam mengembangkan kreasi menu baru yang digemari pembeli.
"Agar produk kami tetap terus berkembang seperti menciptakan menu-menu baru agar tetap kompetitif pada market yang ada. Kami berharap dengan mengikuti program ini, produk dari Corndog Master bisa lebih berkembang serta makin dikenal oleh khalayak," pungkasnya.
Simak Video "Ciptakan Inovasi untuk Hadirkan Peluang Baru Usahamu"
(akn/ega)