Berbeda dengan sajian coto pada umumnya, Coto Rampa kuahnya kaya rempah. Wajin dicicipi bila berkunjung ke Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Coto merupakan kuliner legendaris dan populer bagi masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel), khususnya di wilayah Kota Makassar dan sekitarnya. Sajian khas ini disajikan dengan mangkuk poeslin dengan isian irisan daging sapi dan jeroan.
Bagi penikmat coto, wajib mampir mencicipi sajian Coto Rampa di Jalan Gladiol, Kabupaten Maros, Sulsel. Lokasi rumah makan coto resep legendaris ini tidak jauh dari kompleks kantor Bupati Maros. Buka setiap hari mulai pagi hingga malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Meskipun banyak digemari, coto kerap dinilai sebagai sajian yang tak baik bagi kesehatan bila dikonsumsi berlebihan. Apalagi memakai isian jeroan sapi seperti paru, hati, jantung, usus dan babat.
Olahan jeroan sering dilarang dikonsumsi karena tingginya kandungan kolesterol. Kadar kolesterol yang berlebihan memicu timbulnya penyakit berbahaya.
"Makanya Coto Rampa keluar dari pakem Coto Makassar atau Coto Maros pada umumnya. Rempahnya jauh lebih kuat. Lebih terasa," ungkap pemilik Coto Rampa, Imam Dzulkifli saat ditemui detikSulsel.
Belasan rempah-rempah yang dicampur menjadi kuah coto menjadi kekhasan Coto Rampa. Rempah-rempah ini dinilai justru punya khasiat atau efek yang baik untuk kesehatan.
![]() |
Ada serai, lengkuas, kunyit, pala, kayu manis, jintan, bawang putih, merica dan lainnya. Dicampur menjadi komposisi bahan kuah. Ditambah dengan irisan daging sapi lokal membuatnya makin nikmat.
"Jadi menikmati Coto Rampa tak perlu khawatir kolesterol. Ini gurih, segar dan berkhasiat," jelasnya.
Nah, menyantap semangkuk coto, tentu makin nikmat bila ditemani dengan ketupat. Sajian ketupat Coto Rampa juga tampil beda.
Bila pada umumnya ketupat dibungkus dengan daun kelapa, ketupat yang disajikan bersama Coto Rampa dibungkus dari daun pandan.
"Ini juga salah satu pembeda. Nikmatnya makin berlipat-lipat dengan ketupat daun pandan," bebernya.
(dvs/odi)