Kalau kamu pencinta makanan pedas, tak ada salahnya mencoba kuliner yang satu ini di Bondowoso. Daging menthok dibalut lumuran cabe. Pedas nyegat!
Jenis kuliner yang satu ini memang belum terlalu populer di kabupaten yang dijuluki Kota Tape ini. Menthok merupakan jenis unggas yang merupakan hasil persilangan antara itik dan angsa. Warnanya putih. Lebih pendek dari angsa, dan lebih gemuk dibanding bebek.
Tekstur daging menthok dikenal alot dan kenyal. Oleh karena itu saat mengolahnya sengaja dipotong kecil-kecil, ukuran sekitar 2-3 cm. Daging yang sudah diiris kecil itu lantas direbus selama beberapa jam hingga lunak.
Daging menthok bisa dijadikan beragam olahan dengan berbagai bumbu sesuai selera. Namun yang paling afdol memang dimasak dengan cabe dan rempah. Pemilihan cara pengolahan pedas ini karena bagi sebagian orang daging menthok dinilai agak amis.
Namun ketika sudah matang dan siap saji, kesan amis langsung sirna. Berganti menjadi sajian lezat yang nikmatnya kebangetan. Apalagi dimakan dengan nasi selagi hangat.
Penyajian menu ini cukup sederhana. Hanya nasi putih lalu dicampur dengan olahan menthok pedas ini. Tak perlu tambahan menu lainnya. Kalau pun mau, cukup ditambah mentimun iris sebagai lalapan.
"Awalnya sih kami coba-coba resep. Tapi kok akhirnya banyak juga peminatnya," kata Pak Wah, warga Badean, yang merupakan satu-satunya warung di Bondowoso yang menyediakan menu Menthok Pedas ini, Kamis (10/2/2022)
Pak Wah mengaku, selama ini yang jadi sedikit kendala adalah ketersediaan menthok. Karena hewan unggas jenis menthok di Bondowoso relatif jarang ditemui. Beda dengan itik yang memang dipelihara untuk diambil telurnya.
"Kadang saya mendatangkan menthok dari luar daerah, misal Jember. Karena di sini menthok memang agak susah," pungkas Pak Wah.
Kalau ke Bondowoso jangan hanya bawa pulang tape singkongnya yang legit. Coba cicipi enthok pedas yang gurih pedasnya menggetarkan lidah!
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
(dvs/odi)