Bisnis Nasi Lemak Rugi Rp 476 Juta hingga Bumbu Masakan yang Haram

Dua pria di Malaysia ini rugi Rp 476 juta karena berjualan nasi lemak. Ada juga bumbu masakan yang haram hingga kisah diet karena diejek oleh sang pacar.

Kisah jatuh bangun merintis usaha kuliner memang selalu menarik perhatian. Seperti yang dialami oleh dua orang pria muda di Malaysia. Keduanya sepakat untuk menjual nasi lemak versi modern dengan pilihan lauk beragam. Sayangnya usaha mereka tak berjalan lancar hingga mengakibatkan kerugian sebesar Rp 476 juta.

Ternyata ada beberapa bumbu masakan yang harus diwaspadai oleh muslim karena kandungan di dalamnya yang haram untuk dikonsumsi. Meski dapat membuat rasa masakan menjadi lezat, bumbu tersebut mengandung alkohol dan babi. Beberapa di antaranya adalah angciu, sake, mirin, hingga arak putih.

Beberapa wanita berhasil menurunkan berat badan dengan drastis. Kisahnya selalu menarik untuk disimak karena banyak orang penasaran dengan tips diet yang ia jalani. Seperti seorang wanita yang berhasil turun 21 kilogram karena sempat diejek oleh sang pacar.

Berikut berita-berita terpopuler yang menarik perhatian pembaca, kemarin (6/1).

1. Jualan Nasi Lemak Rugi Rp 476 Juta

Buka Usaha Nasi Lemak Kekinian, Anak Muda Ini Rugi Rp 476 Juta Foto: Site News

Bisnis usaha kuliner memang salah satu yang menjanjikan kalau sasaran pelanggannya tepat. Bahkan, di tengah pandemi ada beberapa penjual makanan yang malah mendulang kesuksesan. Tapi ternyata tak selamanya berhasil, seperti yang dilakukan oleh dua orang pria asal Malaysia bernama Jason Koh dan Cleavon Tan.

Dua pria ini membuka usaha nasi lemak bergaya modern dengan pilihan lauk yang beraneka ragam. Nasi Lemak itu diberikan nama 'Ah Lemak'. Lauknya tak hanya menggunakan ayam goreng saja, melainkan ada unagi atau belut Jepang.

Sayangnya bisnis mereka harus gulung tikar dengan kerugian mencapai Rp 476 juta. Hal ini dikarenakan pelanggan menganggap kalau nasi lemak itu ditawarkan dengan harga yang mahal.

Baca Juga: Buka Usaha Nasi Lemak Kekinian, Anak Muda Ini Rugi Rp 476 Juta