Terlahir di keluarga yang berkecukupan memang sebuah privilege. Namun, lahir di keluarga yang biasa-biasa saja bukan penghambat untuk mencapai kesuksesan.
Setidaknya itulah yang ingin dibuktikan oleh Veronica Napitupulu. Veronica adalah wanita biasa yang sangat ingin menjadi pengusaha, bahkan sejak masih duduk di bangku SMP. Kendati demikian, mimpinya tersebut sering dipandang sebelah mata. Hal ini karena sang Ayah yang hanya seorang sopir angkot.
"Saat itu banyak orang yang meremehkan cita-cita saya dan saya dianggap tidak mampu karena saya hanya anak seorang supir angkot. Namun hal tersebut menjadi motivasi bagi saya dan membuat saya semangat dalam menjalani usaha ini agar bisa maju dan berkembang," katanya kepada tim detikcom.
Dengan semangat dan kerja keras, kini impiannya berhasil terwujud. Dia sukses membangun bisnis kuliner yang dinamai 'Bakmie Kalap'. Veronica pun menjelaskan bagaimana usaha itu berdiri pada 15 Mei 2021 hingga memiliki omzet Rp 10 juta per bulan hanya dalam beberapa bulan.
"Awal mula berdirinya usaha Bakmie Kalap ini adalah ketika Pandemi dan kontrak kerja saya di kantor habis dan tidak diperpanjang. Hal itu membuat saya dan rekan saya memberanikan diri untuk membuat Bakmie Kalap," paparnya.
Dijelaskannya, 'Bakmie Kalap' menghadirkan menu utama bakmie halal. Namun di samping itu, ada juga varian menu lainnya seperti nasi uduk dan nasi ayam goreng. Dalam merintis usaha tersebut, Veronica menyebut dirinya banyak memberdayakan perempuan muda.
"Bakmie Kalap adalah bakmie milenial di mana owner dan stafnya semua adalah Wanita. Dan semua operasional restoran hingga konsep marketing dikerjakan oleh wanita muda," jelasnya.
Menurut Veronica, membangun bisnis di kala pandemi tidak mudah. Karena hadirnya pandemi COVID-19 menyebabkan penurunan pengunjung yang datang ke restoran dan penurunan omzet bulanan. Oleh karena itu, dia bersama tim menerapkan sejumlah strategi agar bisa bertahan dan terus berkembang. Salah satunya mengoptimalkan promosi dan penjualan online, lewat media sosial.
"Kami meluncurkan produk frozen bakmie, baso goreng, siomay, ayam goreng dan menjual produk tersebut secara online sehingga customer luar kota Bandung dapat menikmati produk Bakmie Kalap tanpa harus ke resto di Bandung," tutur dia.
Selain itu, lanjut dia, Bakmie Kalap juga meluncurkan paket hampers untuk diberikan ke orang tersayang, serta pilihan paket hantaran. Veronica mengatakan, pihaknya juga sempat membuat 'Kalaparan Challenge' guna menarik pembeli. Adapun challenge tersebut memungkinkan konsumen untuk makan bakmie gratis jika bisa menyelesaikan tantangan menghabiskan bakmie dalam waktu kurang dari 10 menit
Tidak hanya itu, dikatakan Veronica, dia pun ikut serta dalam acara 'Kembangkan Bisnis Kulinermu' dari detikcom x Kraft Heinz Food Service. Dengan harapan bisa semakin mengembangkan bisnis Bakmie Kalap.
"Pengalaman yang luar biasa dan ilmu yang sangat berguna. Harapannya kemampuan entrepreneurship semakin baik. Dan diharapkan lebih kreatif dan inovatif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai," tukasnya.
Simak Video "Mie Ayam Klasik Berkaldu Wijen di Medan"
[Gambas:Video 20detik]
(ads/ads)