Kue merupakan salah satu hidangan pencuci mulut yang digemari oleh banyak orang. Tidak hanya menggunakan bahan-bahan seperti vanilla dan coklat, kue juga dibuat dengan menggunakan buah-buahan untuk memberikan cita rasa yang khas dan unik.
Kamu mungkin juga sering mendengar kue dengan rasa apel, pisang, strawberry, anggur, dan lain-lain. Tapi apakah kamu pernah mendengar kue yang diolah dengan menggunakan buah nangka dan cempedak?
Kedua buah yang biasa dijadikan sayur itu memang bukanlah pilihan yang lazim untuk membuat adonan kue. Tapi siapa sangka, kedua buah unik tersebut ternyata bisa diolah menjadi hidangan kue yang lezat, seperti yang dilakukan oleh toko kue Aniacake.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Didirikan pada tahun 2017, pendiri Aniacake, Ani Kurniasih mengatakan ide untuk membuat kue bolu nangka dan cempedak tersebut muncul karena kedua buah tersebut sangat surplus dan dapat dibeli dengan harga yang murah, sehingga timbul keinginan untuk mengolahnya menjadi oleh-oleh khas Jonggol.
"Di daerah Jonggol ketika musim buah nangka dan buah cempedak sangat surplus dan harganya murah, hampir semua warga asli mempunyai kebun buah tersebut," ungkap Ani kepada tim detikcom.
"Kemudian di awal tahun 2017, karena Jonggol belum mempunyai oleh oleh khas padahal ramai bertumbuh dan banyak tempat wisatanya, tercetus ide membuat oleh oleh khas Jonggol berbahan dasar buah nangka dan juga buah cempedak, dengan cita rasa autentik lokal khas Indonesia dengan nama brand oleh-oleh Jonggol bolu nangka dan bolu cempedak Aniacake," imbuhnya.
Seiring dengan berjalannya waktu, penjualan toko Aniacake meningkat. Hal ini mendorong Ani untuk lebih serius dalam menggeluti usahanya, termasuk mengurus perizinan dan membuat kemasan yang lebih eksklusif untuk kue-kue buatannya.
"Hingga saat ini penjualan bolu nangka dan bolu cempedak meningkat dan semakin dikenal di masyarakat wilayah Bogor Timur. Bolu nangka dan bolu cempedak sudah mengikuti berbagai event daerah dan nasional," tuturnya.
Ani juga mengatakan usahanya kerap mendapat kunjungan studi dari para mahasiswa, komunitas, hingga undangan untuk mengisi pelatihan UMKM serta mendapat liputan dari beberapa media lokal maupun nasional. Aniacake bahkan mendapat penghargaan untuk kategori makanan inovasi daerah.
Ani mengaku kalau setiap bulannya ia bisa menjual hingga 700 dus kue dan meraup keuntungan hingga puluhan juta. Meskipun begitu, Ani tidak menampik dampak yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 terhadap penjualan tokonya.
"Iya, karena kue saya kue oleh oleh banyak orang yang tidak bepergian akhirnya penjualan menurun drastis," tuturnya.
Untuk menyiasati hal tersebut, Ani menggencarkan penjualan secara online serta memperbanyak reseller dan inovasi produk. Selain untuk oleh-oleh Aniacake kini juga menerima layanan hantaran lamaran, bingkisan acara, dan hadiah ulang tahun. Kue yang dipesan pun bisa dihias sesuai dengan konsumen.
Agar bisa mengembangkan dan meningkatkan omzet usaha, Ani pun mengikuti program 'Kembangkan Bisnis Kulinerm' yang diselenggarakan oleh Kraft Heinz Food Service bersama detikcom.
"Sangat antusias sekali, banyak ilmu yang bermanfaat dan pengalaman baru," katanya.
Ani pun berharap dengan mengikuti program dari Kraft Heinz Food Service ini dapat meningkatkan kualitas memperbaiki mutu, memperluas jaringan penjualan dan semakin banyak konsumennya.
(ncm/ega)