Nasi goreng dan mie goreng di tempat legendaris ini terkenal sedap. Karena dimasak pakai anglo gowes hingga nyala apinya stabil. Hasilnya nasi dan mie goreng renyah enak.
Nasi dan Mie Goreng Anglo Gowes Bu Sani Landoeng yang ada di Jalan Mangga No 26, Kota Bandung mendadak viral di TikTok. Tempat makan ini jadi viral karena alat masaknya yang unik.
Jika pada umumnya nasi dan mie goreng dimasak di kompor gas, di tempat ini nasi dan mie goreng dimasak menggunakan alat anglo gowes dengan bahan bakar arang kayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alat masak ini memang sudah tidak asing lagi di mata warga Indonesia, namun seiring berkembangnya waktu, alat masak anglo gowes ini mulai ditinggalkan karena dimakan zaman.
Baca juga: Wajib Coba! Ini 5 Nasi Goreng Paling Enak di Bandung
![]() |
Untuk menjaga kestabilan nyala api biasanya api arang pada anglo dikipasi dengan kipas bambu atau dengan kipas angin mungil. Tetapi di tempat ini dipakai gowesan, berupa roda yang diputar dengan tangan untuk meniupkan angin agar api arang stabil.
detikFood langsung mendatangi kios Nasi dan Mie Goreng Anglo Gowes Bu Sani Landoeng. Kami melihat langsung proses memasak nasi atau mie goreng pesanan pembeli. Ada 3 orang yang khusus memasak.
Satu orang berperan menggowes roda yang ditempelkan dekat anglo pakai tangan, satu orang berperan memasukkan bumbu dan makanan yang akan digoreng. Sedangkan satu orang berperan untuk memegang spatula untuk meratakan bambu masakan.
Memasak dengan menggunakan anglo gowes ini, memberikan cita rasa tersendiri. Aromanya 'smokey' karena bahan bakar yang digunakan didalam anglo tersebut yakni arang.
![]() |
Sekedar informasi, kios nasi dan mie goreng ini sudah ada sejak tahun 70 an dan saat ini diteruskan oleh generasi keduanya.
"Saya sudah 8 tahun di sini, sebelumnya sudah puluhan tahun, ini peninggalan orang tua," kata penerus nasi goreng dan mie goreng anglo gowes Sani (52) kepada detikcom, Minggu (31/10/2021)
Sani berujar, untuk memasak pesanan pembeli dibutuhkan tiga orang dengan peran berbeda-beda.
"Harus kerjasama, ada yang meter, ada yang masuknya, ada yang ngebungkusnya. Jadi harus kerjasama," ujarnya.
![]() |
Sani menyebut, masakan yang dimasaknya memiliki rasa yang khas, berbeda dengan aroma masakan yang dimasak menggunakan kompor biasa.
"Iya, bisa dibedakan antara nasi goreng bisa dan nasi goreng ini, ada bau-bau gosong, itu ciri khasnya," sebutnya. Selain itu nasi dan mie goreng disajikan di atas kertas nasi yang dialasi daun pisang. Makin sedap harum aromanya!
Tak hanya nasi dan mie goreng, Sani juga menjual menu masakan lainnya.
"Satu porsi Rp 35 ribu, porsi sedang Rp 20 ribu. Ada nasi goreng, mie goreng, nasi mawut, mie kuah, bihun kuah, capcay juga ada," pungkasnya.
Baca juga: Gaya Kaki Lima dan Restoran, Mie Goreng Khas Jawa Ini Bikin Ngiler
(dfl/odi)