.webp)
Saung Bandrek Batok Bah Ili merupakan warung bandrek legendaris di Sumedang. Di tengah gempuran kuliner-kuliner modern, warung Bah Ili tetap eksis meski hanya menjual bandrek dan kudapan tradisonal.
Bandrek di Saung Bandrek Batok Bah Ili amat istimewa karena masih disajikan menggunakan batok kelapa. Selain itu, kudapan yang dijualnya pun merupakan camilan klasik yang sudah terbilang langka di pasaran.
Sebut saja sate jebred, jalabria, klepon, misro, cireng, rangesing, gurandil, ketan, putri noong, dan kudapan lainnya. Semua camilan tradisional ini dijajakan di warung sederhana Bah Ili.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun jangan salah, warung yang berlokasi di Jalan Prabu Tajimalela, Kecamatan Sumedang Utara ini memiliki penggemar yang amat setia. Dalam sehari tidak kurang dari 100 orang selalu mampir ke warung ini.
 Hangat Berempah! Ini Racikan Bandrek Batok Kelapa Bah Ili di Sumedang Foto: Nur Azis |
Salah satunya Yayat, warga Paseh Sumedang yang mengaku sering mengunjungi warung Bah Ili. Bahkan, diakuinya, ia sudah jadi pelanggan setia saat penerangan di warung Bah Ili masih menggunakan lampu cempor.
"Wah dari dulu kalau mampir ke sini mah, ini mah warung legend, dari sejak masih pakai lampu cempor," kata Yayat kepada detikcom, Minggu (3/10/2021).
Dia mengatakan, makanan favorit yang biasa dibelinya yaitu minuman bandrek dan cilok bumbu. Lokasinya yang cukup strategis, membuatnya selalu ingin mampir ke warung bandrek Bah Ili.
"Bandrek disini itu nikmatnya karena selain bahannya masih asli pakai rempah tradisional, juga cara penyajiannya masih pakai batok kelapa jadi lebih nikmat ," ujarnya.
 Hangat Berempah! Ini Racikan Bandrek Batok Kelapa Bah Ili di Sumedang Foto: Nur Azis |
Selain orang tua, para remaja pun tidak kalah banyak yang berkunjung ke warung Bah Ili. Seperti Novita, salah satunya.
Menurutnya, selain menjual minuman dan makanan, warung Bah Ili juga menjual suasana. Pasalnya, meski sederhana dan hanya beralaskan tanah namun di warung ini penuh kehangatan.
"Ya kalau di kafe kan hanya ABG saja, kalau di sini macam-macam orang ada, jadinya rame, obrolannya pun macam-macam," ungkapnya warga Situraja ini sambil tertawa.
Junali (76), Pemilik warung mengaku sudah berjualan bandrek dan kudapan tradisonal sejak tahun 2000.
 Hangat Berempah! Ini Racikan Bandrek Batok Kelapa Bah Ili di Sumedang Foto: Nur Azis |
"Wah sebelum jalan raya di aspal bapak sudah dagang disini, masih seperti ini tidak berubah, dulu mah masih pakai lampu cempor di warung ini," ungkap Junali atau yang biasa dipanggil Bah Ili ini kepada detikcom, Minggu (3/10/2021).
Ia mengaku dalam sehari, setidaknya mampu menjual bandrek sebanyak 100 liter. Belum lagi dengan kudapannya.
"Kalau bandrek bikin sendiri, kalau kudapan saya ambil dari orang-orang kampung di sekitar sini saja," ujarnya.
Harga bandrek dan kudapan yang dijualnya pun cukup murah dari mulai harga harga Rp 2.000 sampai Rp 5.000. Namun jangan salah, omzet yang didapatnya dalam sehari tidak kurang dari Rp 2 juta. Omzet itu bisa bertambah dua kali lipat jika pada waktu hari libur.
 Hangat Berempah! Ini Racikan Bandrek Batok Kelapa Bah Ili di Sumedang Foto: Nur Azis |
Keberadaan warung Bah Ili, telah sedikit membantu perekonomian yang ada di sekitar warungnya. Pasalnya, kudapan yang dijual merupakan kudapan titipan dari warga sekitar.
"Alhamdulillah warungnya masih ada peminatnya, paling tidak bisa saling bantu dengan warga sekitar yang menitipkan makanannya disini," pungkas Bah Ili.
(adr/adr)
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN