Panitia buka luwur Kangjeng Sunan Kudus tak menggelar antrean berkat nasi jangkrik. Tapi tetap dibagikan 20 ribu bungkus nasi jangkrik ke seluruh desa di Kudus.
Nasi jangkrik biasanya dibagikan kepada warga setiap 10 Muharram, tahun ini jatuh pada Sabtu (29/8/2020) atau pada saat momen buka luwur Sunan Kudus. Bagi yang belum tahu, nasi jangkrik bukanlah nasi dengan lauk jangkrik.
Nasi jangkrik, adalah nasi dengan lauk daging kerbau atau kambing. Nasi itu dibungkus dengan daun jati. Sudah dinikmati sejak masa Sunan Kudus dan dilestarikan hingga kini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantuan detikcom, sejumlah juru masak tengah sibuk menyiapkan nasi jangkrik. Mereka tampak masak nasi di halaman parkir kompleks Menara, Masjid, dan Makam Sunan Kudus, Jumat (28/8/2020).
![]() |
Terlihat ada sebanyak 16 dandang berukuran besar yang digunakan untuk memasak nasi. Warga yang bertugas memasak dibagi - bagi, ada yang memotong kerbau, memasak beras, mengangin - anginkan nasi yang sudah matang, hingga ada yang menyiapkan bumbu yang sudah ditentukan. Tahun ini ada sebanyak 20 ribu nasi jangkrik yang dibuat.
Baca Juga: Nasi Jagung, Nasi Merah dan Thiwul, Mana yang Paling Rendah Kalori?
Ketua Panitia Buka Luwur Sunan Kudus, Muhammad Kharis untuk proses masak nasi jangkrik sudah mulai sejak Kamis (27/8/2020) kemarin. Saat ini tengah masak untuk puncak buka luwur Sunan Kudus Sabtu besok.
"Untuk masakan (nasi jangkrik) sudah dimulai penyembelihan hewan Kamis kemarin,pagi ini berasnya sudah matang angkatan pertama, dan saat ini masih proses masak," kata Kharis saat ditemui di kompleks Menara, Masjid, dan Makam Sunan Kudus, Jumat (28/8/2020).
![]() |
Kharis mengatakan, nasi jangkrik ini sebagai julukan menu makanan saja. Nantinya saat dibagikan kepada warga nasi berkat itu berupa menu jangkrik goreng dan uyah asem.
"Nanti nasi jangkrik dengan menu jangkrik goreng dan uyah asem. Nasi berkat itu nanti ada 20 ribu. Akan langsung dibagikan di perkecamatan jumlahnya berbeda - beda," jelas dia.
Untuk teknik pembagian, karena tahun ini tidak ada antrean berkat umum di kompleks Menara Sunan Kudus. Karena antrean berkat umum sifatnya mengumpulkan orang banyak. Maka nasi berkat jangkrik dan uyah asem akan langsung dibagikan langsung kepada warga di seluruh desa di Kudus.
![]() |
"Teknik kami informasi tahun ini tidak membuka antrean berkat umum yang sifatnya berjubel dan mendatangkan kerumunan. Maka kita ganti, tekniknya kita berikan ke masyarakat masing - masing kecamatan. Kemudian dari masing - masing kecamatan kemudian dibagi - bagi ke desa. Kita usaha semua orang dapat," papar Kharis.
Menurutnya, nasi jangkrik ini merupakan salah satu menu makanan kesukaan dari Kangjeng Sunan Kudus. Menu nasi jangkrik ini menu makanan dari daging kerbau dan kambing.
"Itu salah menu tradisional di Kudus nasi jangkrik dan uyah asem. Makanan itu terdiri dari daging kerbau dan kambing. Menu makanan itu merupakan salah satu makanan kesukaan dari Kangjeng Sunan Kudus," tutupnya.
Baca Juga: Yuk, Jajan Nasi Megono Sedap di Warung Ibu Eko!
(yms/odi)