Hari raya Idul Adha kerap dihubungkan dengan berbagai hidangan berbasis daging kambing. Namun tentunya daging kambing juga sering dihubungkan dengan salah satu penyakit berbahaya yaitu kolesterol tinggi. Sebenarnya berapa sih kandungan kolesterol yang ada di dalam daging kambing? Sebelum masuk ke jawaban dari pertanyaan tersebut, ada baiknya untuk mengetahui apa sih sebenarnya kolesterol itu.
Medical Marketing Manager Kalbe Nutritionals dr Adeline Devita mengatakan kolesterol merupakan zat yang diperlukan oleh tubuh dalam membentuk hormon, menghasilkan vitamin D, serta penting untuk metabolisme tubuh. Namun jika kadarnya terlalu tinggi maka akan mengganggu kesehatan.
"Kolesterol yang tinggi dapat disebabkan karena kebiasaan makan yang tidak sehat, seperti kebiasaan makan dan jajan sembarangan yang mengandung kadar lemak jenuh tinggi, kurang aktivitas fisik/olahraga, kebiasaan merokok atau karena konsumsi alkohol," ujar dr Adeline kepada detikFood baru-baru ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Adeline mengatakan terdapat dua jenis kolesterol yaitu HDL dan LDL. Keduanya memiliki fungsi yang bertolak belakang bagi tubuh.
"HDL adalah singkatan dari high-density lipoprotein, atau dikenal sebagai kolesterol baik. Kolesterol ini membantu mengurangi jenis kolesterol lain di darah yang dapat berbahaya untuk kesehatan. Sedangkan, LDL adalah low-density lipoprotein yang dikenal sebagai kolesterol jahat. Kadar LDL yang tinggi dapat berbahaya untuk tubuh karena dapat menyumbat pembuluh darah yang memicu timbulnya penyakit jantung hingga stroke," ungkap dr Adeline.
![]() |
Nah, terkait dengan kandungan kolesterol di dalam daging kambing, dr Adeline mengatakan bahwa jumlahnya cukup tinggi. Oleh karena itu, daging harus diolah dan dikonsumsi dengan cara tertentu sehingga bisa mengurangi kolesterol yang ada di dalamnya.
"Berdasarkan referensi, dalam 100 gr daging kambing mengandung sekitar lemak total 9,2 gr dan kolesterol 70 mg. Karena kandungan kolesterol yang tinggi ini maka sebaiknya mengurangi porsi konsumsi, serta ketika mengolah pilihlah bagian daging yang lebih sedikit lemaknya terdapat di area paha, kaki, dan area pinggang," ungkapnya.
dr Adeline pun memberikan beberapa saran untuk mengolah daging kambing sehingga nggak perlu lagi takut terkena kolesterol tinggi ketika memakan hidangan di hari raya Idul Adha. Faktanya dengan cara memasak yang benar, bisa menjadi faktor penentu dalam mengurangi kolesterol yang terkandung di dalam daging kambing.
"Rebus lebih dari 2 kali agar mengurangi lemak dengan cara merebus daging dalam air bersuhu ruang terlebih dahulu, lalu panaskan dengan api sedang hingga mendidih, dan buang air rebusan. Lakukan sebanyak 2-3 kali hingga lemak-lemak yang mengeras berkurang atau bahkan sudah tidak nampak lagi," ujarnya.
"Kemudian hindari juga penggunaan santan atau menggoreng ketika memasak, lebih baik dibuat sup atau dipanggang agar tidak menambah sumber lemak lagi," imbuhnya.
Selain cara memasak tersebut, untuk mengantisipasi penyerapan lemak setelah makan dan mencegah kolesterol tinggi, Anda juga bisa mengkonsumsi Nutrive Benecol. Susu dengan sari buah yang mengandung Plant Stanol Ester (PSE) ini, telah teruji klinis secara efektif dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan menghindari resiko penyakit jantung koroner.
Nutrive Benecol cocok untuk Anda yang ingin menurunkan kadar kolesterol yang tinggi, maupun bagi Anda yang ingin menjaga kadar kolesterol agar tetap dalam kondisi baik. Konsumsi 2 botol/hari secara rutin, langsung setelah menyantap hidangan berat saat merayakan hari raya Idul Adha.
(prf/ega)