Warung mie kopyok legendaris di Semarang ini jadi salah satu kuliner favorit. Bahkan menjadi langganan para pejabat tinggi. Murah meriah dan enak!
Mie kopyok merupakan salah satu dari sekian banyak kuliner khas Semarang. Nama 'kopyok' dalam bahasa Jawa artinya 'diaduk'. Penamaan itu sesuai dengan meracik dan menyantap mie ini.
Racikan mie kopyok terdiri dari lontong, mie kuning, tahu goreng, tauge, dan diberi topping kerupuk karak yang dimemarkan. Kemudian diguyur dengan kuah kaldu dan kecap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika ingin menikmati mie kopyok enak di Semarang, kamu bisa mampir ke Mie Kopyok Pak Dhuwur yang sudah berjualan sejak 53 tahun lalu.
1. Awalnya jualan keliling
![]() |
Warung mie itu terkenal legendaris, karena sudah sejak tahun 1970-an. Mie Kopyok Pak Dhuwur pertama kali didirikan oleh pria bernama Harso Dinomo.
Penyebutan 'Pak Dhuwur' sendiri berasal dari panggilan para langganan karena melihat perawakan Harso yang tinggi. Dikutip dari Perpus.Jatengprov.go.id (23/03/22) awalnya, Harso menjajakan mie menggunakan gerobak dorong.
Namun, kini sudah memiliki warung tetap yang berlokasi di Jalan Tanjung, No 18 A, Pandansari, Semarang Tengah, Semarang. Tepatnya di belakang kantor PLN, Jalan Pemuda.
2. Seporsi harganya Rp 15.000
![]() |
Setelah pendirinya meninggal dunia, usaha mie kopyok tersebut kemudian diteruskan oleh anaknya, Sunarno yang dibantu oleh saudara dan beberapa karyawannya.
Seporsi mie kopyok di sini dibanderol Rp 15.000. Porsinya mengenyangkan dengan cita rasa kuah kaldunya yang bening gurih. Aroma dan rasa bawangnya juga terasa kuat.
Mienya yang kenyal mulur, ditambah dengan lontong yang teksturnya sangat lembut. Tambahan kerupuk karak juga menambah tekstur tersendiri. Apalagi stelah direndam kuah jadi sedikit melempem. Kerupuk karanya tawar, tidak asin sama sekali.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]