Soto Kaki Sapi Bang Mamat: Soto Betawi Legendaris Isi Kikil hingga Paru Sejak 1980an

Kuliner Kaki Lima Legendaris

Soto Kaki Sapi Bang Mamat: Soto Betawi Legendaris Isi Kikil hingga Paru Sejak 1980an

Warung Makan - detikFood
Sabtu, 18 Feb 2023 13:00 WIB
Soto Kaki Sapi Bang Mamat: Soto Betawi Legendaris Isi Kikil hingga Paru Sejak 1980an
img-alt

Atiqa Rana

4
“Soto Kaki Sapi Pak Mamat bukan sekedar legendaris, melainkan juga menawarkan rasa soto Betawi yang gurih dengan kuah ringan. Dari 1980-an, soto ini tetap eksis.” - aqr
BAGIKAN
Foto: Detikcom / Atiqa Rana
Jakarta -

Soto Kaki Sapi Bang Mamat adalah kuliner kaki lima legendaris di Jakarta. Sudah ada sejak tahun 1980-an, sampai sekarang warung soto ini tetap ramai peminat.

Banyak kuliner legendaris di Jakarta masih bertahan sampai sekarang karena kualitas menu yang ditawarkan masih dicari. Tak terkecuali kuliner Soto Kaki Sapi Bang Mamat ini.

Warung soto kaki lima di bilangan Jakarta Pusat itu tak pernah berhenti berjualan selama 40 tahun terakhir. Menawarkan soto Betawi dengan rasa yang konsisten sejak dulu membuat kelezatan soto kaki ini tidak terlupakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DetikFood menyambangi soto kaki lima legendaris ini sekaligus berbincang dengan pemiliknya, Pak Mamat untuk mencicipi langsung racikan sotonya. Begini keistimewaannya.

Detail Informasi (Nama Tempat Makan)
Nama Tempat MakanSoto Kaki Sapi Bang Mamat
Alamat10, Jl. Lautze No.56, RT.5/RW.3, Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11150
No Telp(021) 6244104
Jam Operasional07.00 WIB - 15.00 WIB
Estimasi HargaRp 38.000
Tipe KulinerSoto Betawi
Fasilitas
  • Meja makan cukup banyak

  • Kamar mandi

    ADVERTISEMENT
  • Tempat Parkir

1. Sudah Berdiri Selama Lebih dari 40 Tahun

Soto Kaki Sapi Bang Mamat: Soto Betawi Legendaris Isi Kikil hingga Paru Sejak 1980anSoto Kaki Sapi Bang Mamat sudah berdiri sejak tahun 1980-an, namun masih ramai dikunjungi. Foto: Detikcom / Atiqa Rana

Kuliner legendaris ini diketahui sudah ada sejak tahun 1980an. Pemiliknya, Pak Mamat merupakan orang Betawi asli. Ia bercerita jika awalnya hanya menjual soto gerobakan saja di sekitar Jalan Karang Anyar.

"Awal berdiri sekitar tahun 80 an lah. Itu emang dari dulu usaha sendiri jualan soto Betawi," ujar pak Mamat ke detikfood.

Namun karena ada peraturan yang tidak membolehkan penjual makanan kaki lima hadir di sana, akhirnya pak Mamat memutuskan untuk pindah ke Jl. Lautze.

"Awalnya mah dari gerobakan di Jl. Karang Anyar situ. Tapi karena gaboleh jualan, jadi pindahlah ke sini." ujarnya kepada detikfood (16/02).

Berdiri selama 40 tahun rupanya membuat Soto Kaki Sapi Bang Mamat kebanjiran pelanggan. Bukan hanya pelanggan sejak dulu saja, melainkan juga pelanggan baru yang hadir mencicipi soto ini.

Pak Mamat mengungkap, "Pelanggannya mah sekarang campur. Ada yang udah dari dulu tapi banyak juga pelanggan baru."

2. Racikan Soto yang Selalu Konsisten

Soto Kaki Sapi Bang Mamat: Soto Betawi Legendaris Isi Kikil hingga Paru Sejak 1980anRacikan sotonya diketahui selalu konsisten dari dulu hingga sekarang. Foto: Detikcom / Atiqa Rana

Soto Kaki Sapi Bang Mamat sebenarnya merupakan soto Betawi yang diracik dengan bumbu rahasia.

Pak Mamat sendiri mengungkap jika soto kaki itu ada dua jenis, soto Betawi dan sup bening. Tetapi yang dijual oleh pak Mamat ialah versi soto Betawi yang disajikan dengan kuah santan dan susu.

Pak Mamat mengungkap jika resep yang dipakainya sudah turun temurun dari orang tuanya. Sejak berjualan, Pak Mamat pun selalu membuat racikan soto yang konsisten. Mungkin inilah yang menjadi kunci dari eksistensinya yang masih bertahan hingga kini.

3. Sehari Bisa Menjual 150 Mangkuk Soto Kaki Sapi dan 15 kg Daging

Soto Kaki Sapi Bang Mamat: Soto Betawi Legendaris Isi Kikil hingga Paru Sejak 1980anSeperti ini tampilan soto betawinya. Per harinya bisa habiskan 15 kg daging dan 5 kg jeroan. Foto: Detikcom / Atiqa Rana

Soto Kaki Sapi Pak Mamat memang menjadi salah satu kuliner legendaris favorit banyak orang.

Saat detikfood menyambangi gerainya pukul 13.00 WIB, suasana warung makannya cukup ramai dengan pelanggan yang selalu silih berganti. Sampai ada beberapa pelanggan yang harus menunggu meja kosong dulu.

Semua bahan-bahan untuk isian sotonya pun terlihat sudah mulai kosong. Tak heran jika pak Mamat seharinya bisa menjual 150 mangkuk lebih soto.

"Kalau seharinya bisa sekitar 150 an lah," ujarnya kepada detikfood.

Seporsi soto Betawi akan dilengkapi dengan isian daging, paru, dan jeroan lainnya. Lebih spesifik pak Mamat mengungkap jika dirinya bisa menghabiskan sekitar 15 kg daging per hari. Sementara untuk jeroannya, bisa menghabiskan 5 kg

"Itu 15 kg daging aja. Kalau jeroannya 5 kg," ungkap pak Mamat.

4. Rasa Soto Betawi yang Gurih Ringan

Soto Kaki Sapi Bang Mamat: Soto Betawi Legendaris Isi Kikil hingga Paru Sejak 1980anRasa soto Betawinya punya kuah yang gurih ringan dan tentunya lezat. Foto: Detikcom / Atiqa Rana

Setiap warung makan pasti punya resep rahasianya masing-masing. Hal yang membedakan soto Betawi lain dengan soto milik pak Mamat yaitu racikan kuahnya.

Pak Mamat mengungkap, "Mungkin dari racikan kuahnya kali ya. Namanya orang jualan kan pasti beda-beda pake bumbu rahasia lain."

Detikfood mencoba soto Betawi buatan Pak Mamat yang berisi paru dan daging (Rp 38 ribu) dan soto isi campur (Rp 38 ribu). Tentu saja dengan kaki sapi (kikil) sebagai isian lainnya. Setelah memesan, tak lama Pak Mamat menyiapkan dan mengantarkannya ke meja.

Semua pesanan soto sudah dilengkapi dengan nasi yang diletakkan di piring terpisah.

Ketika soto datang, terlihat kuah sotonya memiliki warna cukup kuning dan sedikit berminyak. Namun setelah dicicipi, kuah sotonya justru punya rasa yang sangat ringan.

Biasanya soto Betawi punya kuah yang lebih kental dengan rasa santan kuat. Namun soto Betawi racikan Pak Mamat punya rasa gurih yang pas dengan tekstur kuahnya yang cair.

Pelanggan bisa meminta isi soto yang diinginkan, ada pilihan daging, paru, kaki sapi, babat, dan lain sebagainya. Selanjutnya ada pelengkap kentang goreng dengan potongan cukup besar dan tomat yang membuat kuah soto menjadi lebih segar. Adapun tambahan emping yang melengkapi rasa dan penampilan soto Betawi ini.

Ketika digigit, daging sapinya sangat empuk dan cukup kenyal. Sementara jeroan parunya punya tekstur yang cenderung kenyal dibandingkan renyah. Untuk isian jeroan lain seperti kikil dan babat juga punya tekstur empuk sehingga mudah untuk dikunyah.

Rasa soto kuahnya sendiri memang sudah sangat gurih legit. Tetapi jika ingin sedikit pedas bisa ditambah dengan sambal. Untuk kesegaran tambahan, bisa juga ditambah dengan perasan jeruk nipis.

Dalam satu mangkuk, isian sotonya cukup banyak sehingga mengeyangkan. Penasaran akan rasanya? Cobain yuk!




(aqr/adr)

d’foodspot Review

Ulasan lengkap rekomendasi
tempat makan untukmu

Hide Ads