Populer dengan menu harga mahasiswa, di Malang ada nasi bungkus yang unik. Bernama Sego Banting Cak San, nasi bungkus ini hanya bisa dijumpai saat tengah malam.
Kota Malang menjadi salah satu kota yang dipadati mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Tak heran jika Malang menyimpan banyak kuliner unik yang harganya tentu ramah di kantong.
Berbagai makanan murah meriah justru menjadi yang paling populer di sana. Salah satunya adalah Sego Banting Cak San yang 'ngumpet' di gang sempit tetapi selalu ramai hingga tengah malam.
Walaupun hanya menyajikan menu rumahan sederhana banyak pelanggannya yang rela antre demi sebungkus nasi yang dipelopori oleh Cak San. Tak hanya itu, ada cerita unik yang bikin merinding dibalik alasan jam operasionalnya yang tengah malam.
Baca juga: Malang Punya Sego Banting Murah Enak hingga Racikan Teh Artisan
Detail Informasi | |
Nama Tempat Makan | Sego Banting Cak San |
Alamat | Jalan Jombang, Gang I, No.8 B, Gading, Klojen, Malang |
No Telp | (0341) 557209 |
Jam Operasional | Setiap hari, 20.00 - 02.00 WIB |
Estimasi Harga | Rp 3.000 - Rp 15.000 |
Tipe Kuliner | Masakan rumahan |
Fasilitas |
|
![]() |
Nyempil di Gang Sempit
Sego Banting Cak San bukan kudapan yang mudah ditemukan di pinggir jalan kota Malang. Untuk bisa mencapai lokasi Sego Banting Cak San, para pelanggan harus memarkirkan kendaraannya dan berjalan kaki sekitar 150 meter masuk ke dalam gang sempit.
Sego Banting Cak San sudah dijual sejak tahun 1989. Dahulu, warung nasi ini berlokasi tak jauh dari SMA Katolik St. Albertus atau dikenal juga dengan istilah SMA Dempo. Bahkan nama 'Nasban' atau nasi banting diberikan oleh alumni SMA Dempo yang menjadi langganan Cak San sejak lama.
Tetapi wafatnya Cak San di tahun 2020 lalu membuat Sunarsih, istrinya, memilih untuk berjualan di rumah saja. Rumahnya yang berada di gang sempit dengan lebar jalanan 5 meter tidak menyurutkan para pelanggannya untuk datang.
"Dulu itu sempat buka di depan Dempo. Dari awal buka sebenarnya ya memang di sana pakai gerobak gitu. Tapi setelah bapak meninggal saya yang urus semuanya, jadinya pindah saja di rumah sini. Alhamdulillah masih ramai," kata Sunarsih kepada detikcom.
Saat menyambangi Sego Banting Cak San, kami juga ikut mnegantre bersama pelanggan lain yang sudah datang terlebih dahulu. Ada sekitar 5-7 pelanggan termasuk beberapa ojek online yang ikut antre bersama kami waktu itu.
Cara memesannya pun unik, para pelanggan akan mengantre pada kusir panjang yang disediakan dan mengambil secarik kertas untuk menuliskan pesanannya. Tetapi bukan jenis menunya yang dituliskan, justru harga makanan yang diinginkan yang harus dituliskan untuk nantinya disiapkan oleh bu SUunarsih.
Buka Hingga Malam Hari
![]() |
Saat pertama kali buka, Sego Banting Cak San ini konon bisa buka sejak pukul 11 malam hingga adzan subuh berkumandang. Salas, anak bungsu Cak San, menyebutkan bahwa banyak pelanggannya yang mampir makan ke sini usai pulang dari diskotik.
Bukan tanpa alasan, Sego Banting Cak San ini punya kisah unik memilih tengah malam sebagai jam operasionalnya. Menurut Sunarsih dan Salas, keputusan untuk berjualan tengah malam berawal dari nasihat guru ngaji yang diterima mendiang Cak San.
"Bapak dulu kerja proyek. Tapi kalau di proyek nggak bisa ngajar ngaji, nggak bisa jadi imam sholat di Masjid. (Kemudian) Sama guru ngajinya nggak boleh kerja di proyek, kalau bisa buka usaha (katanya)," kata Sunarsih.
Uniknya Cak San tidak diberi tahu usaha apa yang harus dijalankannya. Hanya saja ia diberi wejangan untuk membuka usaha yang bukanya pada malam hari atau tengah malam saja.
Tak disangka berkat kepatuhannya kepada ustadz atau guru ngajinya membawa usaha Cak San menjadi terkenal. Bahkan setelah 33 tahun berjalan hingga dirinya sudah tiada, usahanya semakin laris diburu pelanggan.
Simak Video "Jelajahi Pusat Kuliner dan Jajanan di Kalibata"
[Gambas:Video 20detik]