Ragam makanan khas Betawi bisa dicicipi di Bekasi. Salah satunya ditawarkan Warung Betawi Pengkolan Mpok Nur yang punya menu favorit pecak ikan berkuah pedas segar.
Bekasi berada di perbatasan antara Jakarta dan Jawa Barat. Karenanya, kuliner khas daerah ini kebanyakan percampuran antara budaya Betawi dan Sunda.
Mungkin kuliner Sunda lebih umum dikenali, tetapi ada juga kuliner Bekasi dengan menu-menu khas Betawi yang tak boleh dilewatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada beberapa makanan khas Betawi terkenal seperti Pecak Ikan dan Gabus Pucung. Makanan-makanan tersebut ditawarkan di Warung Betawi Pengkolan Mpok Nur yang dimiliki oleh orang Betawi asli.
Tak hanya menu yang menarik, warung tradisional ini juga punya dekorasi ikonik. Dua ondel-ondel tampak berdiri dekat pintu masuk. Ada juga dekorasi sepeda ontel yang menghiasi sudut ruangan.
Detail Informasi (Nama Tempat Makan) | |
Nama Tempat Makan | Warung Betawi Pengkolan Mpok Nur |
Alamat | Jl. Kali Kisem Beih / Irigasi RT.005/RW.021, Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat 17148 |
No Telp | 082125606435 |
Jam Operasional | 10.00 WIB - Habis |
Estimasi Harga | Rp 5.000 - Rp 35.000 |
Tipe Kuliner | Makanan Tradisional khas Betawi |
Fasilitas |
|
1. Menyediakan Menu Khas Betawi dengan Resep Otentik
![]() |
Warung Betawi Pengkolan Mpok Nur menyediakan aneka menu khas Betawi seperti pecak, gabus pucung, dan beberapa tumisan. Pemiliknya adalah orang Betawi asli.
Pada Jumat (14/10), Detikfood menemui juru masak di warung tersebut yaitu Mpok Yanah. Ia mengungkap bahwa semua makanan yang dihidangkan di warung tersebut memang asli resep buatannya. "Saya disini biasanya yang masak. Semua resepnya memang dari saya sendiri karena saya orang Betawi asli," ucap mpok Yanah.
Setiap hari, mpok Yanah mulai memasak pukul 05.00. Satu persatu hidangan dibuat, kemudian seluruh hidangan akan siap pada pukul 10.00.
Disarankan jika datang ke warung ini sebaiknya saat semua hidangan sudah siap, sekitar pukul 10.00 atau 11.00 WIB. Karena jika datang terlalu sore, banyak makanan yang sudah ludes.
Menu yang ditawarkan beragam mulai dari Pecak Ikan Nila, Pecak Ayam, Gabus Pucung, Pepes Jamur, Pepes Peda, Ikan Teri, Sayur Asam, Semur Jengkol, dan masih banyak lagi.
2. Konsep Warung Pinggir Jalan yang Menarik
![]() |
Meski baru buka saat pandemi Covid-19, tetapi warung makan ini telah digemari banyak orang. Salah satunya Walikota Bekasi yang pernah beberapa kali makan di tempat ini untuk menjajal Gabus Pucung.
Daya tarik rumah makan ini juga datang dari konsep dan dekorasi interiornya. Warung Betawi Pengkolan Mpok Nur punya area yang sangat luas. Sesuai dengan namanya, warung ini memang terletak di pengkolan jalan besar.
Dari kejauhan, warung makan Betawi ini sudah menarik perhatian. Pasalnya, di depan warung terpajang hiasan ondel-ondel serta sepeda ontel dan beberapa motor antik. Cat bangunan yang berwarna kuning cerah pun membuatnya terlihat nyentrik.
![]() |
Ketika masuk, beberapa sudutnya terlihat dilengkapi pajangan berupa susunan rantang makanan hingga foto tokoh Betawi. Hal inilah yang bikin nuansa Betawi makin kental.
Untuk menunya disusun di atas etalase. Pelanggan yang datang bisa langsung memilih menu yang diinginkan, baru duduk. Namun jika ada pelanggan yang sudah langganan, mereka biasanya akan meminta menu yang diinginkan, lalu diantar.
"Iya kalau yang udah sering datang mah langsung duduk di meja terus manggil mau pesan apa. Barulah dianter ke meja sesuai pesanannya," ucap mpok Yanah.
3. Kenikmatan Pecak Ikan Nila dengan Kuah Pedas Segar
![]() |
Ada dua menu favorit di sini, Pecak dan Gabus Pucung. Sayangnya, detikfood hanya bisa menjajal Pecak saja karena ketersedian Gabus Pucung yang sudah habis.
Detikfood tiba pada pukul 14.00, namun hanya tersisa beberapa menu makanan saja. Beruntungnya, kami masih bisa mencoba menu Pecak andalan mereka.
Pecak merupakan salah satu makanan khas Betawi yang sudah langka. Hidangan ini terdiri dari ikan yang digoreng kering kemudian disiram dengan kuah pecak segar. Biasanya terbuat dari campuran cabai, kencur, lengkuas, daun jeruk, jeruk limau, dan beberapa bumbu lainnya.
Di warung ini, pilihan pecak yang tersedia antara lain; Pecak Nila, Pecak Lele, dan Pecak Ayam. Detikfood mencicipi menu pecak paling favorit, yaitu Pecak Nila (Rp 30.000).
"Di sini menu andalan kita pecak ikan nila sama gabus pucung sih. Orang-orang biasanya suka pesen dua menu itu. Kalau pecak ada juga yang ayam tapi gak dihidangkan di etalase. Jadi kalau ada yang minta, baru kita gorengin," ungkap Mpok Yanah.
Ikan nila berukuran sedang itupun dibumbui dan digoreng kering. Barulah disiram dengan bumbu pecak. Ikannya punya daging yang cukup banyak. Daging ikannya sangat lembut meskipun sudah digoreng kering dan tidak ada aroma amis yang tercium.
Sementara bumbu pecaknya sangat cair seperti kuah. Perihal rasa, tercecap paduan rasa segar dari jeruk limun, pedas, dan gurih.
Meski dari tampilan terlihat sangat pedas karena pakai banyak cabe, namun ternyata rasa pedasnya masih bisa ditolerir.
Ikan nilanya sendiri sudah sangat berbumbu tanpa harus dilengkapi kuah pecak. Namun memang akan lebih nikmat jika disiram atau dicocol ke bumbu pecak.
4. Pepes Jamur dan Ikan Peda yang Sayang Dilewatkan
![]() |
Selain pecak ikan, detikfood juga mencoba Pepes Jamur (Rp 5.000) dan Pepes Peda (Rp 13.000).
Porsinya tidak begitu besar, tetapi cukup pas untuk dijadikan lauk tambahan. Pepes jamur yang mereka tawarkan terdiri dari gulungan jamur yang sudah dibumbui, ditambah dengan potongan cabai merah dan cabai hijau.
Tekstur dari pepes jamur ini sangat lembut dengan sentuhan rasa gurih berempah yang pas. Meskipun ada potongan cabai merah, tetapi tidak ada rasa pedas.
![]() |
Sementara untuk pepes peda, ditambah cabai merah dan cabai hijau. Rasa asinnya sangat kuat dengan sedikit sentuhan rasa pedas yang menyegarkan ketika disuap.
Pepes dapat dinikmati dengan tambahan nasi hangat (Rp 5.000) dan sambal terasi. Sambal terasinya tidak terlalu pedas, dengan aroma yang tidak begitu kuat. Namun rasa sambal terasi tentu enak, cocok dijadikan pelengkap pepes dan nasi.
Kami juga memesan Tumis Teri Kacang (Rp 10.000) yang dihidangkan terpisah dalam satu piring kecil. Rasanya nagih dengan sensasi kriuk dan renyah!