Nasi Uduk Gaul Ibu Wiri: Ada 20 Pilihan Lauk untuk Nasi Uduk Pulen Gurih

Bukan pagi hari, warung nasi uduk ini justru baru buka di waktu malam hingga dini hari. Menawarkan 20 lebih lauk dan menjadi langganan anak gaul Jakarta.

Nasi uduk merupakan hidangan nasi gurih khas Betawi yang disajikan dengan berbagai lauk. Mulai dari bihun, tempe orek, lauk utama dan sambal. Nasi uduk identik sebagai menu sarapan di pagi hari.

Biasanya warung nasi uduk buka di waktu 06.00 hingga 10.00. Meskipun ada juga yang buka di malam hari sekitar pukul 17.00 hingga 21.00. Namun, berbeda dengan warung nasi uduk satu ini.

Warung bernama Nasi Uduk Gaul Ibu Wiri ini justru baru membuka warungnya di waktu malam hingga dini hari. Meski begitu, warungnya selalu ramai diantre anak gaul Jakarta hingga ekspatriat.

1. Warung Nasi Uduk yang Sederhana

Nasi Uduk Gaul Ibu Wiri berlokasi di Jl. Guru Mughni, Kuningan Timur, Jakarta Selatan. Foto: detikcom/Riska Fitria

Nasi Uduk Gaul Ibu Wiri berlokasi di Jl. Guru Mughni, Kuningan Timur, Jakarta Selatan. Tepatnya berada di depan Gang Susu. Sesuai namanya, Wiri merupakan pemilik warung nasi uduk ini.

Sayangnya, saat detikFood menyambangi warung nasi uduk tersebut (15/10/22), Ibu Wiri tidak nampak di warungnya. Hanya ada tiga pelayan yang sibuk melayani pelanggan.

DetikFood tiba di warungnya sekitar pukul 23.15 malam. Meski larut malam, tetapi warung nasi uduk ini sudah ramai dipenuhi anak-anak muda. Warungnya sederhana, hanya berupa gerobak bertuliskan "Nasi Uduk Gaul Ibu Wiri".

Areanya juga tidak terlalu luas, hanya ada tiga meja panjang dengan beberapa kursi plastik. Ketika datang langsung memesan beberapa menu, lalu duduk di kursi pesanan akan diantarkan.

Baca Juga: Nasi Uduk Betawi Asli: Pulen Harum Nasi Uduk dengan Lauk Semur Jengkol

2. Sudah Beroperasi 18 Tahun

Nasi Uduk Gaul Ibu Wiri ini sudah berdiri selama belasan tahun, tepatnya sekitar 18 tahun.Foto: detikcom/Riska Fitria

Salah satu pelayan menceritakan kepada detikFood, bahwa warung Nasi Uduk Gaul Ibu Wiri ini sudah berdiri selama belasan tahun, tepatnya sekitar 18 tahun.

Sebelum membuka usaha warung nasi uduk, Wiri pernah mencoba berbagai usaha. Mulai dari warteg, dagang sayur hingga menjahit. Namun, usaha nasi uduk inilah yang bertahan lama.

Saat membuka usaha nasiuduk, awalnyaWiri membuka di pagi hari. Namun, banyak pelanggannya yang memintaWiri untuk tetap buka di malam hari. Hingga akhirnya ia buka malam hingga dini hari.

3. Jadi Langganan Anak Gaul dan Ekspatriat

Nasi uduk gaul ibu Wiri Jadi Langganan Anak Gaul dan Ekspatriat. Foto: detikcom/Riska Fitria

Warung Nasi Uduk Gaul Ibu Wiri ini berlokasi di pemukiman masyarakat yang lokasinya dikelilingi gedung perkantoran dan pusat keramaian. Karenanya pelanggan warung ini datang dari berbagai kalangan.

Selain masyarakat sekitar, banyak juga pelanggan warung nasi uduk ini yang merupakan ekspatriat yang bekerja di gedung perkantoran sekitar. Bahkan anak gaul Jakarta pun nongkrongnya di sini.

"Iya di sini banyak gedung perkantoran kan, jadi orang-orang kantor, bule yang kerja di sana kalau makan ya di sini. Terus juga di sini dekat dengan tempat hiburan," tutur salah satu pelayan.

"Biasanya kalau Dragonfly ramai, di sini juga ramai. Karena mereka yang habis dari sana, kalau makan di sini. Apalagi di dekat sini juga ada Holywings kan dekat gedung The East," lanjutnya.

Baca Juga: Laris Banget! 5 Nasi Uduk Lauk Komplet Ini Tersembunyi dalam Gang

4. Ada Pilihan 20 Lauk

Warung Nasi Uduk Gaul Ibu Wiri menawarkan 20 lebih pilihan lauk-pauk. Foto: detikcom/Riska Fitria

Warung Nasi Uduk Gaul Ibu Wiri menawarkan 20 lebih pilihan lauk-pauk. Mulai dari tempe orek kering dan basah, semur daging, ayam goreng, semur telur, semur tahu, olahan ikan dan masih banyak lagi.

Semua pilihan lauk tersebut dibanderol dengan harga kisaran Rp 3.000 hingga Rp 10.000-an. Kami memesan dengan lauk semur daging (Rp 10.000), ati ampela balado (Rp 8.000).

Kemudian dilengkapi dengan lauk lain seperti kentang mustofa (Rp 5.000) dan tumis buncis (Rp 5.000). Tak lupa disajikan dengan kerupuk dan sambal.

Ada dua pilihan sambal, yakni sambal cabai merah dan sambal kacang. Semua pilihan lauknya enak dan sedap. Daging semurnya empuk dan rasanya perpaduan antara gurih dan manis.

Ati ampela baladonya juga tak kalah enak. Rasa atinya tidak terasa keras, bumbu baladonya juga tidak terlalu pedas. Tambahan kentang mustofa memberi rasa renyah gurih yang enak.

Sambal kacang khas Betawi yang tak terlalu kental dengan rasa gurih pedas, cocok dipadukan dengan nasi uduk yang gurih santan. Sambal kacang ini juga cocok dipadukan dengan aneka gorengan di sana, ada tahu isi, tempe dan bakwan.

5. Habiskan 20-35 Liter Beras Sehari

Nasi uduk gaul ibu Wiri Habiskan 20-35 Liter Beras Sehari. Foto: detikcom/Riska Fitria

Jadi langganan banyak kalangan, membuat warung Nasi Uduk Gaul Ibu Wiri tidak pernah sepi pelanggan. Maka tak heran jika warung ini selalu menghabiskan banyak liter beras.

Menurut pegawai warung dalam sehari di hari biasa bisa menghabiskan beras sebanyak 20 liter. Sementara untuk waktu akhir pekan bisa menghabiskan 30-25 liter beras.

Warung ini juga tak hanya ramai dengan pelanggan yang datang langsung, tetapi juga pesanan lewat ojek online. Saat kami makan di sana, para driver ojol pun silih berganti mengambil pesanan.

Baca Juga: Satoe Uduk : Sedapnya Nasi Uduk Betawi Kekinian di Resto Instagramable