Menikmati Hangatnya Wedang Ronde Titoni Legendaris di Kota Malang

Ronde Titoni, Warung Wedang Ronde dan Angsle Legendaris di Malang — Foto: detikFood/Yenny Mustika Sari

Jakarta -

Di Kota Malang, Jawa Timur kamu bisa menghangatkan badan dengan mengunjungi Ronde Titoni. Warung ronde berusia 73 tahun ini menawarkan wedang ronde dan angsle yang kondang enaknya.

Destinasi wisata di Pulau Jawa yang termasuk populer adalah Malang, Jawa Timur. Kota ini memiliki udara yang sejuk dan banyak menawarkan beragam kuliner lezat serta legendaris.

Salah satunya Ronde Titoni yang sudah melegenda sejak tahun 1948 atau berusia 73 tahun. Warung sederhana ini menawarkan wedang ronde, angsle, hingga ronde kering. Cocok disantap di tengah sejuknya kota Malang.

Dalam rangkaian Toyota Corolla Cross Hybrid Road Trip Explore Mandalika (26/11), tim detikFood juga mengunjungi kota Malang, Jawa Timur untuk mencicipi aneka makanan legendaris. Tak terkecuali Ronde Titoni.

Ronde Titoni, Warung Wedang Ronde dan Angsle Legendaris di Malang Foto: detikFood/Yenny Mustika Sari

Pemiliknya adalah Abdul Hadi yang merintis Ronde Titoni ini sejak tahun 1948. Beliau berjualan di kawasan Pecinan Malang (Pasar Besar Timur) menggunakan pikulan. Dinamakan 'Titoni' karena lokasi berjualannyatepat di depan toko arloji Titoni.

Setelah itu beralih menggunakan gerobak di tahun 1970-an. Lalu pada tahun 1988 hingga saat ini sudah digantikan oleh generasi kedua yaitu Sugeng dan menempati sebuah warung sederhana di Jalan Zainul Arifin No. 17, kota Malang, Jawa Timur.

"Dulu ini punya bapak saya, lalu saya teruskan saat pindah ke tempat yang sekarang di tahun 1988. Nama Titoni itu karena dulunya bapak jualan di depan toko arloji Titoni di kawasan Pecinan Malang itu," cerita Sugeng kepada detikFood (26/11).

Ronde Titoni, Warung Wedang Ronde dan Angsle Legendaris di Malang Foto: detikFood/Yenny Mustika Sari

Walaupun warungnya tak begitu besar, namun pelanggannya selalu ramai setiap harinya. Ronde Titoni buka setiap pukul 18.00 WIB sampai Rp 22.00 WIB, sebelum pandemi buka hingga tengah malam.

Pilihan wedang yang ditawarkan cukup beragam. Mulai dari wedang ronde, wedang angsle, ronde kering, ronde basah, kacang basah, hingga camilan seperti cakwe dan roti bantal.

Kamipun menghangatkan badan dengan semangkuk wedang ronde campur seharga Rp 10.000. Sengatan hangat dari kuah jahenya terasa nikmat menghangatkan perut. Rasa manis alami, tanpa pemanis buatan membuat jejak manis yang enak di tenggorokan. Isiannya ronde polos, ronde isi kacang, pacar cina, dan kacang kering.

Ronde Titoni, Warung Wedang Ronde dan Angsle Legendaris di Malang Foto: detikFood/Yenny Mustika Sari

"Menu yang banyak dipesan biasanya wedang angsle, ronde kering, sama kacang basah. Itu favorit nya sih. Harga juga terjangkau, Rp 10.000-an saja," kata Sugeng.

Angsle juga tak kalah menarik. Semangkuk dijual dengan harga Rp 10.000 saja. Untuk angsle rasanya lebih manis dan gurih karena diberikan tambahan kuah santan cair. Isiannya berupa kacang ijo rebus, ketan, roti tawar, dan putu mayang atau petulo.Semangkuk wedang angsle ini cukup mengenyangkan karena isiannya beragam.

Ronde Titoni, Warung Wedang Ronde dan Angsle Legendaris di Malang Foto: detikFood/Yenny Mustika Sari

Sementara Ronde Kering seporsinya Rp 12.000. Disebut ronde kering karena disajikan bersama kuah terpisah. Ronde kering berupa ronde yang dibalut kacang cincang dengan isian gula merah yang manis legit. Sekilas mirip mochi.

Cakwe dan roti bantal juga tak kalah menggoda, apalagi ketika melihat ukurannya yang besar. Untuk menu ini dibanderol harga Rp 4.000 per buahnya.