RM Rinai Pambasuah Luko: Puas Makan Dendeng Batokok Bakar yang Harum

RM Rinai Pambasuah Luko: Puas Makan Dendeng Batokok Bakar yang Harum

Riska Fitria - detikFood
Rabu, 03 Mar 2021 12:30 WIB
RM Rinai Pambasuah Luko: Puas Santap Dendeng Batokok Bakar yang Unik
Foto: detikcom/Riska Fitria

Dendeng Batokok yang Empuk Harum

RM Rinai Pambasuah Luko: Puas Santap Dendeng Batokok Bakar yang UnikRM Rinai Pambasuah Luko: Puas Santap Dendeng Batokok Bakar yang Unik Foto: detikcom/Riska Fitria

Kami langsung tertarik untuk mencicipi Dendeng Batokok Bakar (Rp 18.000). Dendeng ini jarang ada di warung makan Padang lainnya karena memang proses pembuatannya yang memakan waktu lama.

Untuk jenis daging yang digunakan merupakan bagian paha sapi. Daging tersebut kemudian melewati empat proses pemasakan. Pertama, daging diiris, diolesi bumbu dan didiamkan selama kurang lebih satu jam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus dipotong dan dibakar. Proses ketiga adalah diketok, digebuk atau dipenyet biar pipih. Nah, yang terakhir baru dibakar lagi," ujar Akmal.

Dendeng Batokok tersebut disajikan dengan cabe ijo kukus, bawang merah mentah dan minyak kelapa yang dibuat secara homemade. Aroma minyak kelapanya sangat terasa dan tekstur dagingnya juga empuk.

ADVERTISEMENT

Setelah itu ada Gulai Gajeboh atau yang biasa dikenal orang Padang dengan sebutan Sandung Lamur. Gulai ini disajikan dengan sepotong daging dengan dua bagian, yakni daging dan lemak.

Kuahnya terasa gurih dan harum berpadu dengan dagingnya yang juicy. Oiya untuk jengkol cabe merahnya sama sekali tidak berbau dan tidak meninggalkan bau.

Kerupuk Opak Disiram Kuah Gulai

RM Rinai Pambasuah Luko: Puas Santap Dendeng Batokok Bakar yang UnikRM Rinai Pambasuah Luko: Puas Santap Dendeng Batokok Bakar yang Unik Foto: detikcom/Riska Fitria


Alih-alih menggunakan kerupuk kulit, RM Rinai Pambasuah Luko justru menggunakan kerupuk opak. Akmal menyebut kalau kerupuk opak tersebut juga khas dari Padang.

Seporsi kerupuk opak berkuah gulai tersebut sekitar Rp 5.000. Kerupuk opak tersebut digoreng dengan cabai kering. Lalu dipotek-potek di wadah kecil dan disiram kuah gulai yang gurih.

Akmal mengatakan kalau ia hanya menyajikan sekitar 40% lauk-pauk semenjak pandemi COVID-19. Tentu saja, pandemi tersebut menyebabkan warungnya tidak seramai biasanya.

Oiya, kalau tertarik ke sini disarankan untuk datang sebelum jam makan siang. Pasalnya lauk-pauknya sering cepat habis.

RM Rinai Pambasuah Luko
Ps. Rumput, Jl. Sultan Agung No.1
Setiabudi, Jakarta Selatan
Telepon: 0813-1490-2302
Jam Buka : 09.00 - 16.00

Ingin tempat makan dan produk Anda direview oleh Detikfood? Kirim email ke foodreview@detik.com

Baca Juga : Cuma Rp 10.000, Bisa Puas Makan Nasi Padang di Sini!


(raf/odi)

Hide Ads