Sebaiknya kenalkan makanan pada bayi saat usianya sudah mengharuskan untuk mengonsumsi makanan lain selain ASI. Makanan bayi atau MPASI (makanan pendamping ASI) juga sepatutnya memiliki gizi seimbang.
Gizi baik dan seimbang meliputi kandungan serat, vitamin, protein, lemak, karbohidrat, dan lainnya. Namun Anda juga perlu lebih waspada karena makanan bayi yang seharusnya 'sehat' bisa saja terkontaminasi logam berat. Hal ini tentu membahayakan kesehatan bayi.
Baca Juga: 9 Makanan Bayi di Dunia Mulai Dari Jepang hingga Jamaika
Logam berat berbahaya yang ditemukan pada makanan bayi diantaranya timbal, arsenik, kadnium, dan merkuri. Healthy Babies Bright Futures menganalisa 168 makanan bayi berbeda di Amerika Serikat dari 61 produsen. Mereka temukan 95% timbal, 75% kadnium, dan 32% merkuri pada makanan bayi tersebut.
Dirangkum dari CNN (21/10), berikut 6 tips untuk menghindari makanan bayi Anda terkontaminasi logam berat berbahaya.
![]() |
Makanan bayi dengan beragam variasi dapat membantu ia kelak tidak akan pilih-pilih makanan saat ia tumbuh. Menurut Dr. Tanya Altmann, Anda tak perlu menunggu berhari-hari untuk memperkenalkan makanan baru pada anak. Anda pun tak usah ragu jika makanan tersebut dapat membuat alergi, kecuali ada riwayat alergi makanan pada keluarga Anda.
2. Pilih beras sehat
Beras menempati urutan teratas sebagai makanan tercemar logam berat karena memiliki konsentrasi arsenik anorganik yang sangat tinggi. Arsenik adalah unsur alami yang ditemukan di tanah, air dan udara. Karena padi ditanam dalam air, maka sangat baik dalam menyerap arsenik anorganik, zat yang paling beracun.
Karena proses penggilingan yang digunakan untuk membuat beras putih menghilangkan lapisan luar, di mana banyak arsenik terkonsentrasi. Beras putih memiliki lebih sedikit arsenik daripada beras merah dan beras liar. Karenanya pastikan memilih beras dari merek atau produsen terpercaya.
![]() |
3. Hati-hati dalam memilih camilan
Makanan bayi juga termasuk camilan, namun harus berhati-hati dalam memilih camilan. Pilihlah camilan yang mengandung nutrisi baik seperti buah-buahan atau makanan yang mengandung protein. Diantaranya apel, pisang, anggur, buah persik, keju, dan yogurt.
4. Hindari jus
Jangan terlalu banyak berikan jus sebagai makanan bayi. Air putih lebih baik untuk dikonsumsi daripada jus. Selain mudah terkontaminasi logam berat berbahaya, konsumsi jus terlalu sering juga tidak membantu bertambahnya nutrisi baik pada tubuh. Lebih baik konsumsi buah utuh yang serat dan vitamin lainnya masih asli.
Baca Juga: Sebelum Pilih Makanan Balita, Perhatikan 8 Hal Penting Ini
5. Persiapan yang cermat
Menurut Healthy Babies, wortel dan ubi jalar masuk dalam daftar makanan yang paling terkontaminasi. Mengganti makanan tersebut dengan berbagai sayuran, Anda dapat mengurangi risiko bayi tertapapar logam berat berbahaya sebanyak 73%.
Tetapi alih-alih menghilangkan wortel dan ubi jalar, yang merupakan sumber vitamin dan mineral utama yang sangat baik, disarankan untuk Anda agar lebih jarang menyajikannya dan mengupasnya dengan hati-hati.
![]() |
Banyak orang percaya bahwa konsumsi makanan organik dapat mengurangi terpaparnya logam berat berbahaya pada makanan. Namun nyatanya fakta itu salah. Menurut Houlihan, logam berat ditemukan dalam makanan organik, mereka ditemukan dalam makanan konvensional.
Jadi disarankan untuk mengukus sayuran, haluskan, dan dinginkan dalam wadah gelas kecil, lalu bekukan. Kemudian Anda bisa mengeluarkannya dan memasukkannya ke wadah yang lebih besar.
Simak Video "Masjid Syuhada Yogyakarta Sediakan 30 Menu Buka Puasa Selama Ramadan "
[Gambas:Video 20detik]
(yms/adr)