Di Indonesia, stroke adalah penyebab kematian nomor satu. Kondisi medis ini bisa dicegah dengan konsumsi makanan yang tepat, termasuk makanan yang kerap dicap 'buruk' untuk kesehatan berikut ini.
Stroke merupakan kondisi medis serius yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang. Efeknya, sel-sel otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otak, kecacatan, dan bahkan kematian.
Gejala stroke dapat bervariasi, tapi umumnya meliputi kelemahan atau mati rasa pada satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, dan kehilangan keseimbangan atau koordinasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stroke tak dapat disepelekan karena catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2019, stroke merupakan penyakit penyebab kematian paling tinggi di Indonesia. Jumlah kematian akibat stroke mencapai 131,8 kasus kematian per 100 ribu penduduk.
Pola hidup sehat secara menyeluruh penting dilakukan untuk mencegah stroke, termasuk mengonsumsi makanan bernutrisi tepat. EatingWell (27/4/2025) merangkum 6 makanan yang dicap 'buruk' untuk kesehatan, tapi ternyata bermanfaat cegah stroke.
Berikut daftarnya:
1. Kacang-kacangan
![]() |
Konsumsi aneka jenis kacang kerap dihindari karena tinggi kalori dan lemak. Namun, kacang mengandung lemak sehat yang mendukung kesehatan jantung dan mengurangi risiko stroke.
Ahli gizi Meghan Pendleton menjelaskan, "Lemak tak jenuh dalam kacang-kacangan sebenarnya sangat baik untuk kesehatan kardiovaskular." Penelitian mengungkap makan kacang-kacangan 5 kali seminggu dapat mengurangi risiko stroke hingga 19%.
Kacang-kacangan juga kaya antioksidan seperti vitamin E dan polifenol, yang membantu mengurangi peradangan. "Peradangan adalah proses utama dalam aterosklerosis (pengerasan arteri), yang dapat menyebabkan stroke," jelasnya.
2. Pisang
Pisang terkenal mengenyangkan, tapi sering dihindari pelaku diet karena dianggap tinggi karbohidrat. Namun, faktanya pisang punya nutrisi lain yang tak kalah hebat.
Salah satunya kalium yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Ahli gizi Veronica Rouse menjelaskan, "Karena tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor risiko utama stroke, mendapatkan cukup kalium setiap hari merupakan langkah penting dalam mengurangi risiko stroke."
Untuk jumlah asupan harian yang direkomendasikan adalah 4.700 miligram setiap hari. Konsumsi pisang pun dapat diandalkan karena mengandung sekitar 358 mg per 100 gram.
3. Kopi
![]() |
Bagi banyak orang, minum kopi wajib hukumnya untuk mendorong energi dan fokus. Namun, dampak minum kopi terhadap stroke sering kali menimbulkan perdebatan.
Faktanya, kafein memang bisa meningkatkan tekanan darah sementara, tapi tidak untuk jangka panjang. Konsumsi kopi dalam jumlah sedang, yaitu 2-3 cangkir per hari, justru dikaitkan dengan risiko stroke yang lebih rendah.
Kopi juga kaya akan antioksidan, seperti asam klorogenat dan flavonoid, yang berkontribusi terhadap pencegahan stroke. Hanya saja batasi konsumsi kopi tak lebih dari 3 cangkir sehari.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
4. Oatmeal
Oatmeal merupakan sumber biji-bijian yang baik untuk arteri. Pendleton mengatakan tak usah khawatir akan dampak makan oatmeal terhadap kenaikan gula darah. "Oatmeal juga mengandung beta-glukan yang menyehatkan jantung, sejenis serat larut yang dikenal karena efek penurun kolesterolnya," katanya.
Oatmeal juga mengandung senyawa fenolik yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Asupan senyawa ini dikaitkan dengan penurunan risiko stroke. Untuk pilihan lebih sehat, coba konsumsi oat murni, bukan yang instan. Kombinasikan juga konsumsi oatmeal dengan sumber protein, lemak sehat, dan serat tambahan.
5. Biji-bijian
![]() |
Belakangan beredar isu konsumsi biji-bijian dapat menyebabkan gejala mual, muntah, dan diare karena paparan protein lektin. Nyatanya, hal ini bisa dicegah dengan merendam dan masak biji-bijian karena kandungan lektin akan netral.
Pendleton menyoroti bahwa biji-bijian kaya akan serat larut yang melindungi arteri. Serat ini mengikat kolesterol di usus dan membuangnya melalui tinja. Penelitian menunjukkan bahwa efek ini memainkan peran utama dalam mengurangi kematian akibat stroke.
Biji-bijian juga kaya akan kalium dan magnesium yang membuat konsumsinya sangat baik untuk kesehatan jantung dan otak.
6. Tahu
Tahu atau tofu juga sering dipandang sebelah mata karena berefek pada ketidakseimbangan hormon. Namun tak ada bukti bahwa konsumsi protein nabati ini buruk untuk kesehatan.
Sebaliknya, makan tahu justru bermanfaat untuk kesehatan. "Tahu kaya akan isoflavon, sejenis antioksidan yang dapat mendukung tekanan darah yang sehat. Sebuah meta-analisis menemukan bahwa konsumsi produk kedelai yang lebih tinggi seperti tahu dikaitkan dengan risiko stroke yang lebih rendah," kata Rouse.